Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Keluhkan "Skatepark" Slipi

Kompas.com - 11/07/2019, 12:43 WIB
Anastasia Aulia,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.COM - Di antara kemacetan jalan perlintasan KA Pejompongan pada Rabu (10/7/2019) sore, terlihat beberapa anak remaja bermain skateboard di skatepark kolong Flyover Slipi. Skatepark beranggaran 800 juta itu kini sudah dapat digunakan kembali, sejak sebelumnya ditutup selama hampir dua bulan lantaran mengalami kerusakan di bagian plaza dan track-nya.

Reza, remaja SMA berusia 16 tahun sangat senang beroperasinya kembali skatepark itu.  "Senang banget fasilitas begini. Bisa nyalurin hobi," ujar Reza.

Meski begitu, tersimpan rasa sedikit kecewa dalam hatinya. Ia merasa tempat itu terlalu sempit dan tidak dibangun dengan benar. Ia mengeluhkan betapa kurangnya pemanfaatan lahan kolong Flyover Slipi tersebut.

"Ini luas, di sana masih kosong. Harusnya dibangunnya pisah-pisah begitu. Biar lega mainnya" keluh Reza.

Ia juga mengomentari fasilitas tambahan seperti toilet dan parkir motor yang tidak tersedia . Padahal pengunjung yang datang tidak semuanya menggunakan kendaraan umum. Hal ini tentu saja bisa menambah masalah baru nantinya.

Baca juga: Selesai Diperbaiki, Skatepark Slipi Kembali Dibuka untuk Umum

Selain Reza, ada Kholid yang merupakan pria berusia 25 tahun ikut bermain di skatepark tersebut. Ia mengaku sudah mengetahui tempat itu sejak pertama kali dibuka awal tahun lalu.

"Sudah sering main di sini, dari pertama dibuka sudah main" ujar Khalid.

Namun sama seperti Reza, Kholid merasa pembangunan Skatepark Slipi kurang maksimal. Ia mengeluhkan bagaimana rancangan arena tidak disesuaikan dengan skatepark pada umumnya.

"Pembangunannya setengah-setengah. Orang-orang kalau datang ke sini bingung mau nge-trik apa. Soalnya rail nya kerendahan untuk profesional, untuk amatir ketinggian. Pinggiran bowl juga harusnya ada besinya," kata Kholid.

Menurut Kholid, pemerintah seharusnya bisa bekerja sama dengan komunitas-komunitas skater untuk membuat rancangan pembangunan skatepark.

Baca juga: Direnovasi, Skatepark Slipi Ditargetkan Beroperasi Pekan Depan

"Kerja sama begitu. Misal dari pemerintah ada dana, skater bisa kasih masukan bagusnya begini begitu" ujarnya.

Berdasarkan keterangan Dede (42), Pamdal Suku Dinas Kehutanan Jakarta Pusat yang berjaga, Skatepark Slipi dibuka setiap hari selama 24 jam. Ia mengatakan tempat itu ramai didatangi pengunjung pada malam minggu. Sementara pada hari kerja biasanya pengunjung mulai bermain dari jam tiga sore sampai 12 malam.

Sebelumnya dikonfirmasi Kompas.com pada Juni lalu, Suku Dinas Kehutanan Jakarta Pusat masih membahas tentang penambahan fasilitas di sekitar area Skatepark Slipi. Seperti bangunan pos penjaga, toilet umum, arena parkour dan outdoor fitness.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com