Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DE Batal Berangkat Haji karena Hamil Tua dan Diduga Manipulasi Tes Urine

Kompas.com - 11/07/2019, 21:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang jemaah haji asal Kabupaten Sukabumi berinisial DE (39) gagal berangkat ke Mekkah hari ini, Kamis (11/7/2019).

Usia kandungannya diketahui telah mencapai 29 pekan saat diperiksa melalui USG di Asrama Haji Embarkasi Bekasi. Sementara itu, usia kandungan yang diizinkan berangkat haji yakni 14-26 pekan.

Masalahnya, sebagaimana jemaah haji lainnya, DE sudah melalui dua kali pemeriksaan kesehatan di daerah asal sebelum tiba di asrama embarkasi. Namun, usia kehamilannya yang sudah tua baru diketahui di asrama.

"Kalau kehamilan sudah tua, dia sudah harus di-cancel di daerah. Tapi di daerah asalnya, informasinya dia negatif (hamil)," ujar Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Jakarta-Bekasi Bidang Kesehatan Yani Dwiyuli Setiani saat ditemui, Kamis (11/7/2019).

Tak ada yang dapat memastikan penyebab DE lolos tes kesehatan di dua pemeriksaan sebelumnya. Namun, ia diduga memanipulasi tes urine lantaran pengawasan pemeriksaan kesehatan di daerah asalnya tidak seketat asrama embarkasi.

"Pada saat pemeriksaan awal, kalau wanita usia subur kita pemeriksaan salah satunya urine test. Prosesnya seperti itu," kata Yani.

Baca juga: Cobek hingga Sambal Terasi Jadi Bekal Jemaah Haji agar Lidah Serasa di Kampung Halaman

"Waktu itu kita verifikasi bulan Mei, saat dia divaksinasi. Saat itu dia dites urine lagi. Harusnya sudah ketahuan (hamil tua) di bulan Mei. Entah seperti apa, apa urine orang lain, bisa jadi. Karena di sana (daerah asal) enggak terlalu ketat," imbuhnya menjelaskan.

Setibanya di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, di mana pemeriksaan kesehatan terakhir dilakukan, DE tak bisa mengelak bahwa usia janinnya sudah tua. Sebab, pemeriksaan dilakukan lebih ketat.

"Kadang-kadang memang jemaah nipu. Makanya di sini ketat. Datang langsung body searching, tak boleh bawa tas, lalu perabaan, langsung tes urine. Kalau positif hamil, langsung kami USG. Hasil USG ini yang menentukan," jelas salah satu dokter di Asrama Haji Embarkasi Bekasi Medi Nursasih, Kamis.

Medi menyebut, dulu beberapa jemaah kerap membawa urine milik orang lain untuk mengelabui petugas tes urine. Urine tersebut kadang diletakkan di saku. Namun, [etugas menyiasatinya dengan melakukan perabaan.

Baca juga: Dalam Sehari, Petugas Bea Cukai Sita 200 Bungkus Rokok Jemaah Haji

Tak kalah cerdik, kata Medi, ada jemaah yang menyimpan urine milik orang lain di kemaluannya agar terhindar dari perabaan.

"Makanya, sejak beberapa tahun lalu, di sini sangat private. Tes urine perawat wanita semua, pintu tidak boleh ditutup saat tes," ujarnya.

Dari rekam pemeriksaan, DE sempat menyangkal bahwa dirinya hamil ketika pemeriksaan biometrik.

"Wallahualam, tapi kan kami berdasarkan bukti. Ada hasil USG kami tunjukkan," kata Yani.

DE kemudian memohon petugas agar mengizinkannya berangkat, yang berbuah penolakan karena dapat membahayakan jiwa DE sendiri.

"Lagipula kan sudah tanda tangan surat pernyataan bermaterai, kalau dia hamil dia siap menunda keberangkatan di tahun ini. Kami tunjukkan bahwa dia juga sudah tanda tangan," tutup Yani.

Baca juga: Akal-akalan Jemaah Haji agar Tetap Bisa Bawa Rokok ke Tanah Suci

Asrama Haji Embarkasi Bekasi telah memberangkatkan 15 kloter jemaah haji sejak Minggu (7/7/2019) hingga Kamis (11/7/2019) sore.

Pemberangkatan jemaah haji yang total berjumlah 97 kloter akan terus berlangsung hingga 5 Agustus 2019.

Total, sudah ada 5 jemaah yang gagal berangkat pada tahun ini. Dua jemaah menderita kanker stadium 4, dua jemaah hamil muda dan tua, satu jemaah pilih menemani suami yang batal berangkat akibat kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com