Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Dapur Asrama Haji Jaga Kesehatan Jemaah

Kompas.com - 12/07/2019, 19:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dapur asrama haji memegang peran penting dalam menjaga kesehatan jemaah. Mereka perlu memasok nutrisi yang cukup selama 18 jam terakhir jemaah haji menginjakkan kaki di Tanah Air sebelum berangkat ke Tanah Suci.

"Saat direkrut, mereka (petugas dapur) ada tes kesehatan, untuk menghindari tuberkulosis, misalnya. Sebelum mulai pekerjaan juga ada briefing dari tim KKP II (kantor kesehatan pelabuhan) tentang pengelolaan konsumsi yang baik, standar penyajian makanan," jelas Yuniati Sekar, project manager katering Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jumat (12/7/2019).

Para petugas dapur pun diwajibkan mengenakan sarung tangan plastik dan masker untuk mencegah pencemaran bahan makanan.

Baca juga: Mengintip Kesibukan Dapur Asrama Haji Layani Ribuan Jemaah Tiap Hari

Selain itu, tenggat kedaluwarsa makanan pun ditetapkan secara ketat, yakni lima jam sejak makanan matang. Lebih dari itu, makanan tak boleh diberikan lagi pada jemaah.

"Ada sekali pas kloter 8. Jadwal jemaah tiba pukul 20.35, kami siapkan boks makan malam dan snack, tiba-tiba jam 01.30 (esoknya) baru datang. Otomatis, batas expired kita sudah lewat. Jadi, kita kasih snack," kata Sekar.

Terakhir, tanggung jawab dapur asrama semakin tinggi karena setiap makanan yang dihasilkan dimonitor oleh tim kesehatan asrama. Pemantauan tersebut tak hanya untuk memastikan makanan berkualitas baik, melainkan juga menjamin bahan-bahan yang dimasak sesuai kebutuhan dan kemampuan jemaah.

Untuk mengolah menu ikan, misalnya, dapur asrama harus menggunakan ikan fillet guna menekan risiko "ketulangan".

Rasa pedas pun dibatasi, kendati sejumlah jemaah yang doyan pedas mengeluh. Semuanya dapat dimonitor tim kesehatan melalui uji organoleptik (uji sensori) sampel makanan.

Baca juga: Calon Jemaah Haji Asal Tidore Meninggal Beberapa Jam Sebelum Berangkat

"Makanan yang sudah jadi kita siapkan sampel. Ada tes organoleptik dari rasa dan tekstur. Tim kesehatan biasanya mereka nyicip juga. Selama 24 jam, enggak kita buang, jadi kalau terjadi sesuatu kita punya sampel untuk diuji di lab," Sekar menjelaskan.

"Setiap makanan yang kita sajikan pasti ada sampelnya, kita simpan di pendingin. Jadi pas di sini enggak lolos uji, karena kepedesan misalnya, kita ganti menu," tutupnya.

Asrama Haji Embarkasi Bekasi merupakan salah satu asrama tersibuk pada musim haji kali ini. Selama sebulan penuh, terhitung dalam rentang 6 Juli sampai 5 Agustus 2019, asrama ini bakal menampung jemaah haji asal Jawa Barat.

Untuk diketahui, Jawa Barat jadi penyumbang terbesar jemaah haji Indonesia, dengan 39 ribu jemaah pada tahun ini, terbagi dalam 97 kloter.

Setiap hari, asrama ini kedatangan 3-4 kloter haji. Masing-masing kloter terdiri dari 410 orang. Itu berarti, saban hari, ada lebih dari 1.000 jemaah berhak memperoleh jatah makan 3 kali sehari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com