Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ondel-ondel Jalanan, Boneka Betawi yang Kehilangan Sakralitasnya

Kompas.com - 16/07/2019, 06:30 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Heru Margianto

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Hembusan angin malam Jakarta tak terasa bagi Anggi yang tengah berjalan berkeliling kawasan Kramat dan Senen. Gadis 15 tahun itu menggendong ondel-ondel yang beratnya mencapai 10 kilogram.

“Ya berat, berat banget, tapi lama-lama biasa,” katanya kepada Kompas.com, Minggu (14/7/2019).

Anggi mulai mengamen ondel-ondel sejak tiga tahun lalu, setelah ia lulus SD. Perawakannya yang kecil tak menyurutkan langkahnya membopong rangka ondel-ondel yang berat. Perlu uang untuk jajan, katanya.

“Perlulah buat makan sehari-hari,” ujar dia.

Baca juga: Ondel-ondel dan Pertarungan Belief Masyarakat Betawi

Padahal, penghasilan dari mengamen ondel-ondel tak banyak. Saban sore, Anggi dan tetangga perempuannya mengamen dari rumah mereka di kawasan Senen.

Mereka menyewa ondel-ondel milik seorang "juragan" di kawasan Gaplok, Senen. "Sang Juragan" memiliki 11 ondel-ondel yang disewakannya kepada anak-anak yang butuh uang di sekitar Senen.

Tarif sewa yang jadi setoran tiap malamnya sebesar Rp 30.000. Dipotong sewa, Anggi dan temannya biasa membawa sekitar Rp 20.000 untuk dibawa pulang.

“Kalau keluar mahgrib sampai jam 22.00 biasanya dapatlah Rp 50.000,” kata Anggi.

Untuk nominal yang tak banyak, Anggi harus berkeliling membopong boneka Betawi itu dan bergoyang-goyang. Ia istirahat setiap jam karena kelelahan memanggul ondel-ondel.

Anggi melakukan semua ini semata untuk kebutuhan ekonominya. Ia tak tahu asal-usul atau makna di balik ondel-ondel.

“Eggak tahu, pokoknya tiba-tiba (ondel-ondel) diarak aja. Saya tahu sebenarnya enggak boleh (dipakai mengamen), tapi gimana, buat makan,” ujar Anggi.

Pelecehan budaya

Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Beky Mardani menyayangkan ondel-ondel kini lebih sering ditemui di jalanan dan dijadikan alat mengamen seadanya.

Bahkan kegiatan mengamen ini cenderung mengeksploitasi anak karena sebagian besar yang melakukannya masih di bawah umur.

“Investigasi kami, ondel-ondel ngamen lebih didasari ekonomi, buat cari makan. Bahkan ada 'bos' yang modalin ondel-ondel. Si pengamen setor atau sewa ondel-ondel harian,” kata Beky.

Pihaknya sudah berupaya mendekati pengamen ondel-ondel untuk menghentikan kegiatannya. Namun imbauan ini tak digubris. Pasalnya, mengamen sudah jadi urusan perut yang tak bisa dikompromi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com