JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Yayat Supriatna menilai, ajang Formula E yang dikenal sebagai balapan mobil listrik itu seharusnya bisa menularkan semangat kepada pemerintah dan masyarakat untuk menggunakan mobil listrik yang ramah lingkungan.
"Jakarta harus punya target untuk menurunkan kondisi polusi udaranya. Itu harusnya menjadi sebuah lambang karena sesudah Formula E apa progresnya buat kemajuan transportasi di Jakarta? Ini memang harusnya semakin didorong untuk menggunakan kendaraan listrik yang bebas polusi," ujar Yayat saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/7/2019)
"Harus ada semacam satu bentuk optimisme bahwa dengan adanya ini (Formula E) kita bisa buat kendaraan mobil listrik," tambah dia.
Namun, jika ajang internasional ini tidak bisa memberikan dampak positif bagi warga Jakarta, kata Yayat, balapan Formula E ini pada akhirnya akan dinilai sebagai pergelaran besar yang memakan anggaran dan tidak berdampak apapun.
Baca juga: Sebelum Gelar Formula E, Jakarta Diharapkan Lebih Dulu Terapkan Mobil Listrik di Masyarakat
"Kalau menyelenggarakan sebuah event itu jika tidak ada makna perubahan, ya kita hanya sekadar menghabiskan waktu tanpa ada kemajuan yang progresif," ucap dia.
Untuk mendorong kemajuan tersebut, menurut Yayat, pemerintah harus segera mengesahkan Perpres penggunaan mobil listrik. Dengan begitu, payung hukum untuk menggunakan dan mengembangkan teknologi mobil listrik sudah jelas.
Sebelumnya diberitakan, Jakarta bakal menjadi tuan rumah turnamen Formula E Tahun 2020. Formula E adalah turnamen balap mobil bertenaga listrik yang digelar di sirkuit jalan raya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginformasikan hal itu melalui akun Instagram-nya, @aniesbaswedan, Minggu (14/7/2019).
"Alhamdulillah, berhasil! Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan tahun 2020," tulis Anies dalam keterangan foto di akun Instagram-nya.
Baca juga: Jakarta Akan Jadi Tuan Rumah Balapan Formula E 2020, Ini Penjelasan Anies
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.