Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pengendara Jeep Rubicon Terobos Kerumunan Pelari Milo Run

Kompas.com - 16/07/2019, 08:14 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergelaran Jakarta International Milo Run 2019 pada Minggu (14/7/2019) lalu sempat heboh karena adanya mobil Jeep Rubicon yang menerobos kerumunan pelari.

Mobil tersebut memasuki area pelari dan berusaha dihentikan oleh sejumlah orang. Peristiwa itu bahkan terekam dalam video dan menjadi viral di media sosial.

Tak butuh waktu lama, identitas pengendara Jeep Rubicon itu pun terungkap. Pengendara yang berinisial PDK itu berdomisili di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Nasir mengatakan, PDK tidak menerobos lintasan Jakarta International Milo Run 2019.

PDK disebut hanya menerobos titik kumpul para peserta Milo Run 2019 di kawasan Epicentrum setelah mengantar korban kecelakaan lalu lintas ke Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan.

"Memang mobil tidak boleh masuk karena area itu banyak tamu, pengunjung, dan pengantar (pelari). Jadi, ketika dia masuk ke situ dia juga kaget sehingga banyak orang menghentikan kendaraan tersebut," kata Nasir di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019).

Baca juga: Polisi Sebut Pengendara Jeep Rubicon Tidak Menerobos Lintasan Milo Run

Pengendara Jeep Rubicon Tabrak Panitia Milo Run 2019

Korban kecelakaan lalu lintas yang diantar PDK adalah pengendara motor NMAX berinisial LM. LM merupakan panitia penyelenggara Jakarta International Milo Run 2019.

Keduanya terlibat kecelakaan lalu lintas di Jalan HR Rasuna Said tepatnya di depan Wisma Bakrie, Jakarta Selatan, Minggu pukul 03.28 pagi, sebelum acara Milo Run 2019 dimulai.

Nasir menjelaskan, kecelakaan terjadi ketika korban yang melaju dengan mengendarai motor dari Jalan HR Rasuna Said menuju Menteng, Jakarta Pusat tiba-tiba ditabrak dari arah belakang oleh PDK.

Akibatnya, korban mengalami luka lecet dan memar sehingga harus dibawa ke rumah sakit. Pengendara Jeep Rubicon bersikap kooperatif dengan mengantarkan korban ke Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan.

"Korban mengalami luka pada pipi kiri, dahi kiri lecet, bibir atas lecet, hidung lecet, kepala belakang memar, dan pinggang memar," kata Nasir.

Baca juga: Panitia Milo Run 2019 yang Ditabrak Jeep Rubicon Alami Luka-luka

Polisi Cari Keberadaan Pengendara Jeep Rubicon

Saat ini, polisi tengah mencari keberadaan pengemudi Jeep Rubicon tersebut guna dimintai keterangan terkait kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dirinya dan LM. Saat ini, polisi baru memeriksa korban sebagai saksi.

Nasir mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan kepada PDK. Namun, PDK diketahui tidak berada di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

"Kita sudah mendatangi rumahnya (pengendara Jeep Rubicon), melayangkan surat pemanggilan, tapi yang bersangkutan belum datang," kata Nasir.

Baca juga: Polisi Cari Keberadaan Pengendara Jeep Rubicon yang Tabrak Penyelenggara Milo Run 2019

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com