Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Kecanduan Game Online, Ini Riwayat Wawan "Game" Alami Skizofrenia

Kompas.com - 18/07/2019, 17:16 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sempat dikabarkan kecanduan game online, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), IS (32) alias Wawan "Game" rupanya mengidap skizofrenia karena alasan lain.

Memang, skizofrenia yang diidap Wawan membuatnya tak bisa berhenti menggerakkan dua jempol tangannya di depan dada dengan kepala menunduk, seperti pemuda tengah gandrung akan game online.

Baca juga: Mengenal Wawan Game, Pasien Gangguan Jiwa yang seperti Sedang Bermain Game Online

"Sebenarnya IS(panggilan LSM untuk Wawan) bukan sakit karena game online. Saya dampingi IS dari 2016," ujar Sri Pudjiawati, perawat Wawan "Game" dari LSM Gerak Cepat Bersama yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/7/2019) petang.

"Kalau IS tangannya begitu karena rasa cemas yang tinggi, permasalahan yang enggak pernah dikeluarkan. Jari tangannya enggak mau diam bukan berarti karena enggak bisa main handphone," timpal Ketua LSM Gerak Cepat Bersama, Farian dalam sambungan telepon yang sama.

Yatim piatu

Sri kemudian menjelaskan riwayat perjalanan Wawan hingga kini dititipkan di Yayasan Jamrud Biru, Mustika Jaya, Bekasi dan dikenal sebagai Wawan "Game".

Wawan merupakan yatim piatu sejak muda.

"Saya dapat laporan bahwa di Tasikmalaya ada Iwan, belasan tahun dipasung sejak keluar SMA. Sama saya, dibebaskan bawa ke RS Jiwa Cisarua, Lembang. Beberapa kali dirawat," cerita Sri.

"Pulang rawat inap ke rumah, karena Iwan sudah enggak punya orangtua, ditambah karena dia suka ngamuk, agresif, akhirnya sama saudaranya dipasung lagi."

Baca juga: Mengapa Gejala Skizofrenia Baru Muncul di Usia Remaja?

"Setelah itu, posisi saya kan di Bandung, kita ada komunikasi sama keluarganya tentang perkembangan IS. Kami lihat lagi apa kendalanya, kenapa IS dipasung lagi," kisah Sri.

Sri dan kolega kemudian menemukan bahwa Wawan tidak diurusi dan kurang perhatian dari pihak keluarga.

Selain kekurangan kasih sayang, tidak ada yang mengantarnya ke rumah sakit atau puskesmas untuk pemeriksaan rutin.

Baca juga: Mengenal Skizofrenia Paranoid yang Dialami Wanita Pembawa Anjing Masuk Masjid

"Dari situ, IS lepas obat lagi. Saya bawa ke rumah sakit di Bandung, masih begitu-begitu saja enggak ada perkembangan. Dirawatlah di RS Marzuki Mahdi, Bogor, karena saya kasihan. Kalau dibalikin ke Tasik lagi, nanti dipasung lagi," kenang Sri.

Namun, kondisi Wawan tak kunjung membaik. Akhirnya, Sri berkoordinasi dengan pihak Yayasan Jamrud Biru Bekasi melalui perantaraan dan rekomendasi Dinas Sosial Pemprov Jawa Barat pada 2019.

Sayangnya, Sri tak bisa memastikan tanggal kepindahan Wawan ke Yayasan Jamrud Biru.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com