Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Perkenalkan Program 'Layad Rawat' dan 'Quick Response' ke Depok

Kompas.com - 18/07/2019, 20:56 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil memperkenalkan dua program unggulannya ke Depok.

Emil memberikan program Layad Rawat dan quick response untuk diterapkan di Depok.

Keduanya merupakan program yang dibuat Emil setelah menjabat sebagai gubernur Jawa Barat.

Layad Rawat merupakan program inovasi Emil untuk bidang kesehatan masyarakat. Secara singkat, Layad Rawat adalah program pelayanan kesehatan masyarakat dengan sistem jemput bola.

Warga yang sakit nantinya akan mendapat tindakan medis pertama tanpa harus mendatangi rumah sakit.

"Program Layad Rawat bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan jemput bola dengan cara mendatangi rumah warga yang sakit dan kesulitan untuk biaya maupun transportasi," ungkap Emil di Balai Kota Depok, Kamis (18/7/2019).

Baca juga: Ridwan Kamil: Satu-satu, Sekarang Fokus Urus Macet Kota Depok Dulu...

Emil mengatakan, biaya pendaftaran Layad Rawat itu akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Warga yang ingin mendapat pelayanan Layad Rawat, kata Emil, bisa menghubungi pusat panggilan 119.

Adapun Public Safety Center 119 sendiri, merupakan layanan cepat tanggap darurat kesehatan dan keselamatan.

Selain Layad Rawat, Emil juga memberikan program Quick Responsen (Jabar QR) kepada Kota Depok.

Dengan adanya Quick Response, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, warga Depok dapat melalukan pengaduan apabila mengalami hal yang darurat.

Baca juga: Ridwan Kamil Persilakan Depok Lanjut dengan Rencana Setel Lagu di Lampu Merah

Pengaduan ini bisa dengan menggunakan aplikasi Depok Single Window atau Depok City Operation Room.

"Jadi kalau warga Depok ada kesusahan kita bisa melakukan pertolongan dengan cepat melalui via medsos. Nantinya kami langsung bantu," kata Idris.

Idris mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan sumber daya manusia yang nantinya ditugaskan untuk dua program pemberian gubernur ini.

"Kami diminta untuk menyiapkan sumber daya manusianya. Untuk warga mengadu, kita sudah punya control room dan aplikasi Depok Single Window," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com