Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Mengaku Awalnya Tidak Tahu Pembeli Sabu adalah Nunung

Kompas.com - 22/07/2019, 14:26 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian memastikan bahwa pihaknya tidak menargetkan profesi tertentu dalam penindakan kasus narkotika. Tim fokus bekerja untuk mengungkap segala kasus.

Hal itu disampaikan Kepala Subdirektorat 1 Direktorat Reserse dan Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, terkait penangkapan komedian Nunung atau Tri Retno Prayudati dan suaminya July Jan Sambiran atau Iyan Sambiran.

Keduanya ditangkap dengan sangkaan menggunakan narkotika jenis sabu.

"Kita tidak pernah menyasar, menarget profesi-profesi tertentu atau oknum-oknum tertentu," kata Calvijn dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/7/2019).

Baca juga: Penangkapan Nunung dan Suaminya Berawal dari Membuntuti Pengedar Sabu

Calvijn menjelaskan, awalnya pihaknya mendapat informasi maraknya peredaran narkotika di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Informasi yang diterima, narkoba diedarkan HD.

Tim kemudian membuntuti HD di kawasan Tebet. Saat itu, polisi melihat HD menyerahkan sesuatu barang kepada seseorang di luar pagar rumah di Jalan Tebet Timur.

"Rumahnya kita tidak tahu milik siapa dan diserahkan kepada siapa," ujar Calvijn.

Setelah itu, polisi mengamankan HD. Saat digeledah, ditemukan ponsel dan uang Rp 3,7 juta di dompet.

Baca juga: Polisi: Nunung Pakai Sabu Setiap Hari Sejak Maret 2019

Saat diinterogasi, HD awalnya mengaku uang tersebut terkait transaksi perhiasan. Belakangan, tersangka mengaku baru melakukan transaksi narkotika.

Tim kemudian menggeledah rumah di Jalan Tebet Timur. Saat itu tim mengetahui bahwa rumah tersebut milik Nunung.

Menurut Calvijn, awalnya Nunung tidak mengakui habis bertransaksi sabu. Kepada polisi, Nunung mengaku baru bertransaksi perhiasan.

"Kita lanjutkan (pertanyaan) perhiasan apa, harga berapa, itu tidak bisa disampaikan," ujarnya.

Belakangan, Nunung mengaku menggunakan sabu. Di dalam rumah, ada sabu seberat 0,36 gram.

Adapun sabu seberat 2 gram yang baru dibeli, langsung dibuang Nunung ke kloset setelah mengetahui kedatangan polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com