Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga Bersihkan Kali Bahagia di Bekasi dengan Peralatan Seadanya

Kompas.com - 31/07/2019, 05:43 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

"Setara 3-4 ton, ya. Itu kalau basah, kan ada airnya, kalau enggak ada airnya ya bisa susut 1-2 ton saja yang keangkut," kata Mawardi.

Sementara itu, 1,5 hingga 2 kilometer tutupan sampah yang memenuhi Kali Bahagia diperkirakan mencapai 400 ton lebih bobotnya.

Aparat akan dikerahkan

Saat dihubungi, Kepala Bidang Kebersihan Dinas LIngkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Supriyanto menyebutkan, jajarannya bakal melakukan aksi lanjutan dengan skala yang lebih besar untuk mengangkut sampah-sampah itu.

"Kamis (1/8/2019) kemungkinan sekitar 600 orang yang ikut keroyok sampah. Pasukan saya 100 orang, mobil kemungkinan 10 kami turunkan, baktor 15," ujar Dodi, Selasa sore.

Keputusan tersebut diambil setelah pihaknya melangsungkan rapat koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kelurahan Bahagia, dan Satpol PP Kabupaten Bekasi.

Dodi menambahkan, personel lain yang akan dikerahkan dari berbagai elemen, termasuk Kelurahan Bahagia, Polsek Babelan, koramil, dan masyarakat setempat. Mereka bakal dibagi ke beberapa segmen dan akan melakukan pembersihan sampah secara serentak pada pukul 08.00 WIB. 

Baca juga: 1 Agustus, 50 Ton Sampah di Kali Bahagia Bakal Diangkut

"Kami juga sudah minta camat 1.000 karung disiapkan buat mengangkut sampah," kata Dodi.

Di atas kertas, dengan menghitung jumlah armada pengangkut sampah, kegiatan keroyok sampah pada Kamis besok diperkirakan bisa mengangkut kurang lebih 50 ton sampah.

Langkah itu dianggap sebagai penanggulangan jangka pendek bagi persoalan sampah di Kali Bahagia itu yang disebut sudah menumpuk sejak awal tahun ini.

"Yang penting penanggulangan sementara dulu, kalau diibaratkan penyakit. Kami mengerahkan masyarakat juga biar masyarakat malu, masa sampahnya diangkutin orang luar," kata Dodi.

Sampah-sampah itu telah memicu banjir, penyakit, dan menjadi serangan nyamuk.

Pembersihan total masih sulit dilakukan sebab akses alat berat menuju Kali Bahagia terhalang  204 bangunan liar yang berdiri di bantaran kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com