Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Pengalihan Arus Lalu Lintas di Simpang BCP Bekasi Diubah, Ini yang Terbaru

Kompas.com - 31/07/2019, 18:12 WIB
Dean Pahrevi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pengalihan arus lalu lintas di Simpang Bekasi Cyber Park (BCP), Kota Bekasi yang ditutup mulai diterapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi hari ini Rabu (31/7/2019) pukul 14.00 WIB.

Pantauan Kompas.com pukul 15.00 WIB di lokasi, ternyata skema pengalihan arus lalu lintas yang diterapkan berbeda dengan yang sudah disosialisaikan sebelumnya.

Kabid lalu lintas Dishub Kota Bekasi Johan Budi mengatakan, perubahan pengalihan arus lalu lintas yang secara tiba-tiba itu merupakan diskresi dari kepolisian.

"Ini skenarionya Wakasatlantas, alasan dari Satlantas (polisi) diskresi," kata Johan saat dikonfirmasi wartawan, Rabu.

Baca juga: Simpang BCP Bekasi Mulai Ditutup Siang Nanti, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintasnya

Johan menambahkan, pihaknya mendukung penuh apapun keputusan pihak kepolisian terkait pengalihan arus lalu lintas.

"Kalau ini enggak maksimal kita coba opsi lain, tapi kalau ini maksimal ya kita support lah. Nanti kita lihat jam 6 lah, ini masih berjalan," ujar Johan.

Adapun perubahan skema pengalihan lalu lintas itu yakni sebagai berikut:

Kendaraan menuju Jakarta

1. Jalan M. Hasibuan - Belok Kiri ke Jalan Jenderal Ahmad Yani - Putar Balik di Jembatan layang Pekayon - Jalan Jenderal Ahmad Yani - Belok Kiri ke Jalan Kalimalang sisi Selatan (Depan Mal Metropolitan).

Kendaraan menuju Bekasi melalui Jalan KH. Noer Ali

1. Jalan KH. Noer Ali (Simpang BCP) - Belok Kanan lalu Belok Kiri ke Jalan Pengairan (Samping Giant Mega Bekasi) - Jembatan Presdo - Jalan M. Hasibuan - Kota Bekasi.

2. Jalan KH. Noer Ali (Simpang BCP) - Belok Kiri ke Jalan Jenderal Ahmad Yani - Lampu Merah Jalan Jenderal Sudirman - Belok Kanan ke Jalan Ir. Juanda - Kota Bekasi.

Baca juga: Overpass Ahmad Yani Mungkin Dibangun Berbarengan dengan Penutupan Simpang BCP


Sebelumnya, skema pengalihan arus lalu lintas yang diterapkan yakni kendaraan arah Jakarta dari Jalan M. Hasibuan akan dialihkan belok kiri ke Jalan Letjen Sarbini (setelah Bendungan Bekasi) melalui Jembatan Presdo.

Kemudian, kendaraan akan diarahkan ke Jalan Pengairan samping Giant Mega Bekasi Hypermall.

Lalu, kendaraan diarahkan untuk belok kiri ke Jalan Jenderal Ahmad Yani dan berputar balik di kolong jembatan layang Pekayon.

Setelah itu, kendaraan sebelum Simpang BCP diarahkan belok kiri menuju Jalan Kalimalang sisi Selatan atau depan Mal Metropolitan untuk selanjutnya menuju arah Jakarta.

Sementara itu, untuk dari arah Jakarta atau Jalan KH. Noer Ali menuju Bekasi di Jalan M. Hasibuan, tak ada pengalihan arus lalu lintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com