Calon Paskibraka Nasional 2019 asal DKI Jakarta, Rachel Emmanuel Miranda Putong menceritakan pengalamannya.
Gadis 18 tahun ini mulanya sempat merasa tidak betah saat dikarantina di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (PP-PON Kemenpora), Cibubur, Jakarta Timur.
Baca juga: Melihat 68 Anggota Paskibraka Nasional 2019 Berlatih di Bawah Terik Matahari
Menurut siswa kelas 2 di SMA PSKD I Jakarta Pusat itu, banyak aturan yang harus ia patuhi selama di karantina.
Hal tersebut tak lepas dari tujuan utama, yakni menempa para calon Paskibraka Nasional agar memiliki karakter kuat.
Sejak di karantina, ia dan paskibraka lainnya harus bangun pagi, makan dengan cepat, dan baris-berbaris sesuai komando tegas sudah dirasakan oleh mereka.
Bahkan, mereka juga harus bersikap disiplin, sopan, dan tepat waktu.
Para pelatih tak segan-segan menegur bahkan memberikan hukuman kala para calon paskibraka tak mengikuti aturan.
"Jadi kalau melakukan kesalahan yang pasti kami dihukum push up. Itu dilakukan agar kami tidak mengulang kesalahan kami," kata Rachel.
Namun, Rachel mengaku menjalani karantina membuat dirinya mempunyai pengalaman baru, teman-teman baru, dan pengenalan disiplin yang baru.
Di karantina, mereka diajarkan untuk menjadi mandiri sehingga ketika usai pelatihan, mereka tetap menjadi pribadi yang kuat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.