Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kematian Anggota Paskibraka Tangsel Berdasar Pengakuan PPI

Kompas.com - 04/08/2019, 07:53 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab kematian Aurellia Qurratuaini, anggota Paskibraka Tangerang Selatan masih menjadi misteri.

Namun, mulai terungkap fakta-fakta terbaru terkait sosok Aurel di mata senior dan kesehariannya selama menjadi anggota Paskibraka.

Berikut empat fakta kematian Aurel berdasarkan pengakuan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangerang Selatan yang dirangkum Kompas.com.

1. Bantahan PPI terkait penyebab kematian

Ketua PPI Tangerang Selatan Warta Wijaya membantah Aurel meninggal dunia akibat mengalami kekerasan fisik selama pelatihan.

Menurut dia, anggota paskibraka mendapatkan latihan fisik biasa dan wajar dengan standar pembinaan yang telah diatur.

"Yang pasti kita dalam pola pelatihan pendidikan paskibraka enggak ada yang namanya kekerasan atau pun body contact secara langsung kan enggak ada. Ya semua yang sudah diterapkan diajarkan itu sudah sesuai dengan standar pola pembinaan," ucap Warta saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/8/2019).

Baca juga: PPI Bantah Paskibraka Tangsel Meninggal karena Kekerasan Saat Latihan

Warta mengungkapkan, latihan fisik yang dilakukan para anggota paskibraka adalah latihan baris berbaris dan latihan fisik dalam kategori wajar dimulai pukul 07.00 hingga 16.30 WIB.

Ia menyebut pihaknya tak dapat menyimpulkan secara langsung penyebab lebam yang ditemukan dalam tubuh Aurel.

"Masalah lebam kita juga belum tahu penyebabnya ini apa. Banyak faktor kan. Kalau kami ke anggota kami masih melakukan pendalaman ke anggota masing-masing ada atau tidak (kekerasan). Tapi saya bisa pastikan dalam pola pembinaan kami tidak ada yang namanya unsur-unsur kekerasan," kata Warta.

2. Alasan buku harian disobek

Warta membenarkan bahwa buku harian atau diary milik Aurel dirobek seniornya. Namun, aturan tersebut tak hanya berlaku bagi Aurel. Sebab, semua buku harian milik anggota paskibraka lainnya juga dirobek.

"Jadi yang dirobek bukan buku Aurel aja tapi semuanya, teman-teman semuanya disobek," katanya.

Diketahui, Aurel mempunyai buku diary yang berwarna merah putih. Dalam buku itu, Aurel menceritakan kisah hidupnya.

"Dia menulis di buku diary sampai jam 01.00 dini hari. Dia menulis dari awal sampai akhir di buku diary yang barunya itu. Karena buku diary yang lama punya dia dirobek oleh seniornya di paskibra," ucap paman Aurel, Indra.

Baca juga: Ini Alasan Buku Harian Paskibraka Almarhum Aurel Dirobek Senior

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com