Warta mengatakan, buku berwarna merah putih itu memang diperuntukan sebagai wadah anggota paskibraka menuangkan cerita atau curahan hati baik dalam pelatihan atau pun di rumah.
Setiap anggota paskibraka wajib memiliki dan mengisi buku harian tersebut.
Terkait perobekan buku harian tersebut, Warta menyebut ada beberapa anggota paskibraka yang tidak mengisi buku itu. Para senior pun beberapa kali memperingatkan agar buku tersebut diisi, namun masih ada yang membangkang.
Aurel sendiri termasuk anggota paskibraka yang mengisi buku harian. Hanya saja untuk menguji kekompakan anggota, maka semua buku dirobek.
"Iya dia mengerjakan. Tapi ada teman-teman ada yang malas. Semuanya dirobek kami enggak ada perlakuan khusus karena alasan tadi (malas). Intinya harapan kami ini satu pola pembinaan biar anak ini mengisi dengan tulisan biar kita bisa tahu. Dan itu pun kami ngasih waktu beberapa hari dikerjakan," ujar Warta.
3. Sosok Aurel Dinilai Baik dan Kuat
Aurel dikenal sebagai sosok pribadi yang baik. Awal bergabung sebagai anggota paskibraka, Aurel dikenal sebagai anak yang pendiam.
Namun, lambat laun Aurel bersosialisasi dan menjalin pertemanan yang baik dengan sesama rekan Paskibraka.
Aurel pun dikenal sebagai salah satu anggota yang kuat secara fisik.
Baca juga: Aurel, Paskibraka yang Meninggal Dikenal Baik dan Kuat
Warta menyebut, almarhum bahkan tak pernah sakit. Bahkan Aurel dipilih sebagai pembawa baki karena menjadi anggota terbaik.
"Dalam latihan beliau sangat bersemangat, fisiknya pun bisa dibilang kuat ya prima. Adinda Aurel ini hampir tidak pernah mengeluh sakit atau apa. Sangat giat. Dia tidak pernah absen, fisik mental juga cukup bagus makanya dia enggak pernah sakit," kata Warta.
4. Posisi Aurel Sebagai Pembawa Baki Akan Dikosongkan
Warta menyebut, pihaknya akan mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat agar posisi Aurel sebagai pembawa baki bendera agar dikosongkan. Hal ini sebagai bentuk penghormatan atau penghargaan kepada Aurel.
"Kalau nanti sesuai kami dari tim lapangan yaitu TNI dengan PPI, Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) ingin coba mengajukan bahwa posisi aurel tidak diganti sebagai pembawa baki untuk dikosongkan. Ini sebagai bentuk penghargaan kami terhadap Aurel," ujar Warta.
Kendati demikian, untuk teknis upacaranya masih akan dibicarakan oleh para pelatih di lapangan. Ia berharap agar pengajuan ini bisa diterima.
Warta menambahkan bahwa PPI, para pelatih, serta seluruh rekan Aurel di paskibraka telah bertemu keluarga termasuk orangtua Aurel pada Jumat (2/8/2019) malam.
"Orangtuanya mengatakan enggak akan melanjutkan ini ke proses hukum dan ortu meminta kami PPI dan senior untuk tetap mendampingi teman-teman Aurel semuanya sampai bertugas," katanya.
Baca juga: PPI Ajukan agar Posisi Anggota Paskibraka Tangsel yang Meninggal Tak Digantikan