Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah PLN, Nyatanya Ada Pemadaman Bergilir di Depok

Kompas.com - 05/08/2019, 14:51 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih terus melakukan pemadaman listrik bergilir di daerah Depok, Jawa Barat.

Sebelumnya, PLN mengatakan bahwa pemadaman bergilir hoaks. Namun, nyatanya pemadaman bergilir terjadi.

Dikutip dari akun Instagram @pln_jabar Pada siang ini, Senin (5/8/2019) pukul 13.00 - 16.00 WIB terdapat sejumlah wilayah yang terkena pemadaman listrik. 

Baca juga: PLN: Pemadaman Listik Bergilir Tiap 3 Jam di Jakarta Hoaks

Adapun wilayah yang terdampak tersebut ialah:

Jalan Raya Sawangan, Jalan Bojong Sari, Kampung Curug Sawangan, Pr. Pura Bali, Kampung Duren Mekarseribu, Kampung Pasir Putih, Bedahan, Kampung Perigi, Jalan Pengasinan, Arco Sawangan, Kampung Sasak Panjang, Ragajaya, Kampung Panggulan, P. Cello 165 A, Jalan AR Hakim, Kampung Lio Depok, Margonda, Depok II Tengah, Depok Timur, Kampung Cipayung.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat gangguan sistem kelistrikan kami. Kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal," tulis akun tersebut.

Baca juga: Keluh Kesah Warga Selama Mati Listrik, Tumpuk Cucian hingga Harus Numpang Mandi

Apabila terjadi pemaadam di luar jadwal tersebut, pelanggan diharapkan menghubungi Contact Center PLN 123 atau melalui aplikasi PLN Mobile.

Ini adalah informasi pemadaman kedua yang dikeluarkan PLN untuk area Depok. Sebelumnya, pemadaman di kota itu juga terjadi pada pukul 10.00-13.00 namun untuk area yang berbeda.

Sebelumnya, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PT PLN, Dwi Suryo Abdullah memastikan informasi terkait pemadaman listrik secara bergilir di Jakarta dan sekitarnya adalah berita bohong.

"Tidak dilakukan (pemadaman bergilir) setiap 3 jam. Itu berita hoaks," ujar Dwi kepada Kompas.com, Senin (5/8/2019).

Baca juga: Listrik Padam 26 Jam di Serpong Utara, Bayi Menangis hingga Antre Air Bersih

 

Ia meminta masyarakat tak mudah mempercayai informasi yang beredar dan belum jelas kebenarannya.

Menurut dia, hingga kini PLN masih berusaha melakukan normalisasi. Adapun sebelumnya beredar di media sosial informasi sebagai berikut.

"Buat yg listriknya udah nyala: Pesan dri teman yg kerja di PLN, krn tiap 3 jam akan dimatiin bergilir jadi segera isi air dan charge segala handphone atau lampu cadangan," isi informasi tersebut seperti dikutip Kompas.com, Senin.

Pesan ini menyebar di Whatsapp Grup di kawasan Jakarta dan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com