JAKARTA, KOMPAS.com - Pemadaman listrik di Jawa pada akhir pekan hingga awal pekan ini berimbas banyak kepada masyarakat.
Segala aktivitas warga bergantung pada aliran listrik dari PLN.
Berikut fakta-fakta imbas padamnya listrik yang telah dirangkum Kompas.com.
1. Terlanjur potong rambut
Iwan Setiawan, salah satu pemangkas rambut di Family Barbershop di daerah Jakarta Barat bingung saat listrik tiba-tiba mati pada Minggu (4/8/2019) siang.
Pasalnya, saat itu dia sedang memotong rambut pelanggannya menggunakan alat cukur listrik.
Dia harus mencari siasat lain untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Sebab, tidak mungkin pelanggan pulang dengan rambut yang setengah terpotong.
Akhirnya Iwan terpaksa memangkas rambut pelanggannya dengan cara manual, yaitu dengan gunting.
2. Ikan hias mati
Pedagang ikan hias merugi setelah ikan dagangan mati karena kehabisan oksigen.
Salah satunya di Pasar Ikan Hias Kartini di Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Samirin, pedagangan yang sudah 20 tahun menjual ikan koi harus merelakan 16 ekor ikan koinya mati. Padahal, satu ikan koi ukuran sedang dihargai Rp 50.000.
Listrik yang mati mengakibatkan alat oksigen tidak dapat digunakan. Dampaknya, suplai oksigen untuk ikan terhenti.
Pedagang ikan hias lain, Dery, harus merelakan puluhan ikan hiasnya mati dalam waktu sehari saja.
Dia kehilangan 50 lebih ikan jenis manfish. Belum ikan hias lain yang mati sebanyak 2-4 ekor.
3. Puluhan ikan koi milik JJ Rizal mati
Sejarawan JJ Rizal juga terkena dampak pemadaman listrik. Setelah listrik mati selama dua hari, sebanyak 43 ekor ikan koi peliharaan di rumahnya di kawasan Depok, Jawa Barat, mati.
Padahal, sudah enam tahun Rizal memelihara ikan koi itu sebagai bagian dari ekosistem rumahnya agar tampak asri.
Ketika listrik padam, ikan koinya masih dalam keadan hidup dengan bantuan aerator yang dapat menyimpan daya listrik dan menghasilkan gelembung.
Namun, aerator itu hanya bisa bertahan selama paling panjang enam jam.
Sementara listrik padam di rumahnya kala itu lebih dari enam jam hingga membuat ikan koinya mengambang.
4. Toko genset laku keras
Padamnya listrik tak melulu merugikan sebagian orang. Pedagang genset meraup keuntungan besar.
Pemilik toko elektronik yang menjual genset di Pasar Proyek, Jalan KH Agus Salim, Bekasi Timur, Kota Bekasi, meraup omzet hingga ratusan juta rupiah hasil penjualan genset selama listrik padam.
Ajun, salah seorang pemilik toko elektronik, mengatakan, genset yang dijual sudah laku sebanyak 57 unit sejak listrik padam pada Minggu siang.
Adapun kisaran harga genset yang dijual dari Rp 1,8 juta hingga Rp 11 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.