Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Ikut Antrean Panjang demi Diskon Tiket Kereta Api Jarak Jauh

Kompas.com - 13/08/2019, 13:01 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Antrean Panjang Diskon Tiket Gratis

Jarak Jauh di Stasiun Gambir

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemberian diskon atau potongan harga untuk tiket kereta api jarak jauh yang diterapkan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) disambut antusias masyarakat. Mereka langsung memenuhi Stasiun Gambir, Jalan Medan Merdeka Timur, Selasa (13/8/2019).

Pantauan Kompas.com pada pukul 10.00 WIB, tampak masyarakat berbondong-bondong mengantre demi membeli tiket dengan potongan harga.

Mulai dari lansia, anggota Polri, hingga TNI pun ikut antre di loket Stasiun Gambir untuk membeli tiket itu.

Baca juga: PT KAI Terapkan Potongan Harga Tiket Untuk Lansia hingga Anak Usia di Bawah 3 Tahun

Ferdian Simangunsong (62), misalnya, menunggu antrean dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB demi mengantre membeli tiket dengan potongan sebesar 20 persen.

Ia bercerita, awalnya ia harus lebih dulu mengambil nomor antrean, kemudian mengisi formulir dan difoto oleh petugas.

"Setelah itu katanya langsung sudah dapat diskon, tapi lama banget antreannya," ujar Ferdian.

Meski demikian, ia tak mempermasalahkan antrean itu.

"Ya, lumayanlah antre, tapi yang penting saya diskon sih ke Solo, tiket kereta bisnis dari Rp 400.000 jadi Rp 380.000," kata Ferdian.

Sama halnya Hesti (63) ikut mengantre bersama teman-teman untuk pergi ke Surabaya.

Dia memiliki nomor antre 29 dan baru selesai pukul 10.00 WIB. Padahal, Hesti sudah datang dari pukul 07.00 WIB.

Baca juga: KRL Kerap Tertahan Tiap Masuk Stasiun Manggarai, Ini Penjelasan PT KAI

"Iya lumayan sih agak lama di ngantrenya karena kan sejak diskon ini jadi banyak yang mau ikutan antre pesan tiket," kata Hesti.

Hesti mengatakan, petugas sepertinya kewalahan melayani banyak yang mengantre tiket. Sebab, hanya ada empat loket yang melayani di Stasiun Gambir itu.

"Apa kewalahan kali ya karena saking banyaknya yang ngantre, jadinya emang lama sih ini," katanya.

Sementara Supardi (68) yang hendak ke Surabaya mendapat nomor antrean 48. Sementara saat ini petugas masih melayani nomor 29.

"Saya paling sebentar lagi dipanggil sih ini, orang dikit lagi sih," ujar Supardi.

Menurut dia, selama mengantre, calon pembeli tiket harus jeli mendengar nomor antrean yang disebutkan.

Jika tidak, ia khawatir akan ketinggalan nomor antrean dan harus mengantre lagi.

"Harus banget (jeli), saya aja pantengin papan nomor antrean ini," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia ( PT KAI) menerapkan kebijakan baru, yakni tarif reduksi (potongan harga) tiket kereta jarak jauh untuk penumpang lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun. Kebijakan itu sudah berlaku sejak 1 Agustus 2019.

Selain lansia, penumpang yang berhak mendapat tarif reduksi ialah anggota TNI aktif, anggota Polri aktif, anggota LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia), wartawan, dan anak usia di bawah 3 tahun.

"Untuk registrasi dimulai 1 Agustus dan tidak ada batas waktunya. Artinya registrasi tidak ada batas waktu dan bisa diwakilkan dengan membawa identitas asli dan pas foto calon pengguna yang diwakili," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/8/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com