JAKARTA, KOMPAS.com - Sehari setelah perayaan hari kemerdakaan ke-74 Republik Indonesia, warga Jakarta masih antusias untuk napas tilas sejarah Indonesia.
Salah satunya terlihat dari antusiasme pengunjung di Museum Sejarah Jakarta di Jalan Taman Fatahillah, Jakarta Barat.
Pasalnya, tak ada kata telat untuk mempelajari sejarah karena bangsa besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.
Pantauan Kompas.com Minggu (18/8/2019), pengunjung dari berbagai kalangan memadati Museun Sejarah Jakarta. Orang tua tak segan membawa serta anak-anak mereka untuk mengenalkan sejarah Indonesia.
Baca juga: Cerita Di Balik Mobil Curian untuk Bung Karno
Anak-anak pun terlihat antusias untuk mengunjungi setiap sudut museum dengan tiga lantai tersebut.
"Ayah, itu apa?" tanya seorang anak berusia 9 tahun bernama Salsabila kepada ayahnya.
"Itu penjara bawah tanah. Dulu tentara Indonesia dimasukkan ke sana (penjara bawah tanah) oleh penjajah," jawab Ayahnya yang diketahui bernama Sutopo.
"Penjajah itu apa?" tanya anaknya kembali.
"Penjajah itu negara yang mau merebut negara Indonesia. Jadinya, kita seperti diperbudak dulu, enggak merdeka. Penjajah itu ada negara Belanda dan Jepang," ujar Sutopo.
Baca juga: Museum Joang 45: Dari Hotel Mewah Zaman Belanda hingga Rencana Menculik Bung Karno
Sutopo pun membawa masuk anaknya tersebut ke dalam penjara bawah tanah yang kondisinya gelap dan sempit. Percakapan antara ayah dan anak itu pun masih berlanjut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.