Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sejumlah Syarat untuk Huni Rusun Khusus Lansia di Cibubur

Kompas.com - 22/08/2019, 19:11 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sasana Tresna Werdha (STW) RIA Pembangunan atau rumah susun (rusun) khusus bagi orang lanjut usia (lansia) di Jalan Karya Bhakti, Cibubur, Jakarta Timur memberikan layanan untuk para lansia yang menginginkan hunian nyaman dengan sejumlah pelayanan lengkap.

Kepala STW RIA Pembangunan Ibnu Abas mengatakan, untuk menghuni rusun itu ada lima syarat yang harus dipenuhi para calon penghuni. 

Pertama, calon penghuni harus berumur di atas 60 tahun.

Baca juga: Kisah Para Lansia, yang Masih Bekerja dan Mereka yang Kurang Beruntung

"Kalau pasangan suami istri boleh misalnya suaminya 80 tahun, istrinya mendekati 60 tahun boleh, walaupum belum 60 tahun," kata Ibnu di STW RIA Pembangunan, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (22/8/2019).

Kedua, calon penghuni masuk ke rusun itu harus atas dasar keinginan sendiri. Itu syarat mutlak.

Ketiga, calon penghuni harus sehat, tidak memiliki penyakit menular, tidak memiliki gangguan jiwa, tidak pikun berat.

Keempat, calon penghuni harus mandiri.

"Karena konsepnya rusun hunian maka syarat mandiri itu penting. Karena mereka melakukan aktivitas harian sendiri, artinya daily living mereka dilakukan sendiri, buka jendela, nutup jendela, rapiin kasur itu mereka lakukan sendiri," ujar Ibnu.

Baca juga: Tips Bugar Lansia, yang Anak Muda Perlu Bersiap Juga

Kelima, harus ada keluarga yang bertanggung jawab. Ini berbeda dengan panti jompo yang lansianya bisa titipan keluarga atau hasil razia di jalanan.

Punya sejumlah program

Saat ini ada 65 lansia yang menghuni Rusun STW RIA Pembangunan.

Selain para lansia yang merupakan penghuni tetap, rusun itu juga punya program day care, yakni pelayanan harian untuk lansia yang masih tinggal bersama keluarga di rumah. Pada program day care ini, lansia dapat pemeriksaan dan konsultasi kesehatan, bisa juga mengisi waktu luang dengan bersosialisasi, belajar seni, dan keterampilan, diskusi, beribadah bersama dan rekreasi. Program itu gratis bagi yang ingin mengikutinya.

Penghuni di rusun khusus lansia itu berbeda dengan lansia di panti jompo. Penghuni di rusun tersebut mendapat pelayanan kesehatan lengkap. Di sana terdapat Klinik Pratama yang melayani konsultasi dengan dokter spesialis, pelayanan asuhan keperawatan, fisioterapi, farmasi, layanan kedaruratan dan observasi, dan rujukan.

Baca juga: Kisah Lansia yang Jadi Penyemangat di Panti Jompo hingga Mengagumi Sosok Risma

Ada juga pelayanan sosial, yakni pembinaan mental spiritual sesuai keyakinan, senam, seni tradisional, bernyanyi, keterampilan, melukis, berkebun, bincang-bincang antar kita (BAKI), memanfaatkan hobi, wisata belanja, dan dharma wisata.

Selain itu, ada program respite care. Ini program untuk lansia yang bisa tinggal sementara di rusun karena ditinggal keluarganya berpergian, transit pascarawat di rumah sakit, atau persiapan menjadi penghuni tetap.

Baca juga: Ini Sejumlah Syarat untuk Huni Rusun Khusus Lansia di Cibubur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com