Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Pemutusan Listrik, Konsultan Pengelola Putus Kerja Sama dengan Pengurus Lama Apartemen Mediterania

Kompas.com - 23/08/2019, 23:17 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Prima Buana Internusa (PBI) memutus kontrak kerja sama dengan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (P2SRS) selaku pengurus lama Apartemen Mediterania Palace Residences (AMPR), Kemayoran, Jakarta Pusat, per 1 September 2019.

Pemutusan kontrak kerja sama dilakukan karena adanya masalah pemutusan listrik dan air di sejumlah unit hunian di apartemen tersebut oleh P2SRS.

"Melihat kondisi yang tidak kondusif akhir-akhir ini, PT PBI memutuskan untuk tidak meneruskan perjanjian kerja sama jasa konsultan pengelolaan. Per 1 September, PT PBI menyatakan tidak lagi sebagai konsultan jasa pengelola AMPR," ujar Chief Operating Officer PT PBI Krisdiarto Adi Pranoto melalui siaran pers, Jumat (23/8/2019).

Baca juga: Laporan Pemutusan Listrik dan Air di Apartemen Mediterania Mandek di Polisi

Krisdiarto menjelaskan, pihaknya selama ini berperan sebagai konsultan jasa pengelola di Apartemen Mediterania yang ditunjuk pengurus lama Apartemen Mediterania, bukan badan pengelola apartemen tersebut.

Sebagai konsultan jasa pengelola, PT PBI melaksanakan tugas berdasarkan kewenangan yang diberikan secara tertulis oleh pengurus lama Apartemen Mediterania.

"Segala tindakan, termasuk pemadaman listrik ataupun air sepengetahuan dan tanggung jawab P3SRS (pengurus lama)," kata dia.

Karena itu, menurut Krisdiarto, surat teguran yang dilayangkan Wali Kota Jakarta Pusat kepada mereka salah alamat. Surat teguran itu seharusnya dilayangkan kepada P2SRS selaku pengurus lama apartemen tersebut.

"Surat yang dikirimkan oleh Wali Kota Jakarta Pusat agar kami menyerahkan kepada kepengurusan kepada pengurus yang baru untuk periode 2019-2022, lebih tepat jika dialamatkan ke pengurus P3SRS (pengurus lama) AMPR, bukan kepada kami. Kami sebagai konsultan pengelola tentu akan menjalankan kewajiban selama masih diberi kepercayaan oleh pengurus P3SRS," kata Krisdiarto.

Pemutusan listrik dan air selama sekitar satu bulan terjadi di sejumlah unit milik penghuni Apartemen Mediterania Palace Residences.

Pemutusan terjadi lantaran adanya dualisme kepengurusan di apartemen tersebut, antara Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) dan P2SRS.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Cabut Izin Usaha Badan Pengelola Apartemen Mediterania jika...

P2SRS sebagai pengurus lama tidak mau mengakui P3SRS sebagai pengurus baru yang disahkan Pemprov DKI Jakarta. P2SRS juga masih mengelola Apartemen Mediterania melalui pengelola yang dikontraknya.

P2SRS memaksa penghuni membayar tagihan listrik kepada mereka selaku pengurus lama. Mereka memutus aliran listrik dan air penghuni yang membayar tagihan kepada P3SRS selaku pengurus yang sah.

Pemprov DKI Jakarta telah melayangkan surat teguran kepada badan pengelola Apartemen Mediterania pada 12 Agustus lalu.

Isinya, Pemprov DKI meminta badan pengelola segera menyerahkan pengelolaan Apartemen Mediterania kepada P3SRS selaku pengurus yang sah di apartemen tersebut.

Badan pengelola disebut sebagai pihak yang berkontrak dengan P2SRS untuk mengelola Apartemen Mediterania.

Pemprov DKI akan melayangkan surat peringatan pertama jika teguran itu diabaikan. Dinas Perumahan tengah menyiapkan surat peringatan pertama itu mengingat jangka waktu tujuh hari telah habis.

Jika peringatan pertama diabaikan dalam waktu tujuh hari, Pemprov DKI akan melayangkan surat peringatan kedua kepada badan pengelola.

Dinas Perumahan akan merekomendasikan pencabutan izin usaha badan pengelola Apartemen Mediterania ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) jika pengelola kembali mengabaikan surat peringatan kedua dalam waktu tujuh hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com