Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Kebaktian Tutup Peti di Pelataran Masjid, Begini Ceritanya

Kompas.com - 29/08/2019, 18:26 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa gambar yang menunjukkan pelataran masjid digunakan sebagai lokasi upacara kematian umat Kristiani menjadi perbincangan di media sosial.

Gambar itu diunggah akun Facebook bernama Jeferson Goeltom. Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa gambar tersebut adalah upacara kematian istri dari keponakannya.

"Karena satu hal lokasi rumah di gang sempit dan peti tidak bisa masuk ke dalam rumah ada kejadian yang luar biasa yang kami rasakan karena dizinkan beribadah di depan mesjid," tulis akun tersebut.

Hal itu disebut Jeferson adalah bentuk toleransi super tinggi yang dilakukan oleh pengurus masjid dan warga sekitar.

Baca juga: Pengurus Masjid di Cempaka Baru Sempat Tunda Pengajian karena Ada Kebaktian Tutup Peti di Pelataran

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, lokasi masjid tersebut berada di Jalan Cempaka Baru Tengah, Kemayoran, Jakarta Pusat. Nama Masjid itu adalah Masjid Darussalam.

Agus (45), seorang pengurus Masjid, menceritakan bagaimana kondisi waktu itu. Ia menyampaikan kebaktian tutup peti itu digelar pada hari Senin (26/8/2019).

"Keluarga ngomong dari pak Gultomnya sounding ke ketua masjid minta izin menggunakan pelataran. Alasannya karena kondisi gang sempit dan peti tidak masuk keluar rumah," kata Agus saat ditemui Kompas.com di Masjid Darussalam, Kamis (29/8/2019)

Berdasarkan pantauan, jalan menuju rumah duka memang terbilang sempit. Lebar jalan masuk menuju gang itu tidak sampai satu meter.

Ukuran jalan juga mengecil di sekitar toilet masjid sehingga diperkirakan sulit untuk membawa peti masuk ke rumah duka yang ada di seberang pintu samping masjid.

Sementara, menurut keterangan keluarga, kebaktian tutup peti memang harus dilakukan di kawasan rumah duka.

Pengurus masjid mengizinkan penggunaan pelataran masjid tersebut sebagai lokasi kebaktian.

Akhirnya pada sekitar pukul 12.30 WIB, kebatian dilakukan selama 30 menit hingga akhirnya peti ditutup lalu dibawa ke pemakaman.

"Saya sudah Alhamdulillah 30 tahun tinggal di sini. Di sini aman-aman aja, Alhamdulillah, yang Natalan-natalan, Lebaran-lebaran, semua salin toleransi gak pernah bentrok segala macem," ucap Agus.

"Jadi kalau bisa malah, se-Indonesia tahu toleransi di sini, jangan ada oknum ke tiga bahwa malah mengacaukan konsep Bhineka Tunggal Ika," sambungnya

Kompas.com sempat menyambangi rumah duka, namun saat tiba di sana rumah sedang dalam keadaan kosong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com