JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan lalu viral di media sosial foto-foto tentang indekos ala sleep box di kawasan Johar Baru, Kampung Rawa, Jakarta Pusat.
Awal pekan ini, indekos murah meriah bagi pekerja dengan gaji pas UMR atau di bawah UMR itu disegel aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan akan ditutup.
Padahal peminat indekos ala sleep box itu banyak.
“Ini tidak ada izinnya (IMB dan izin usaha), itu yang kami cek, makanya akan ditutup dan disegel," kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, Senin (2/9/2019) kemarin.
Baca juga: Tidak Berizin, Indekos ala Sleep Box Segera Ditutup
Penyegelan akan berlangsung tujuh hari.
Sebelum penyegelan itu, Irwandi berjanji pihaknya akan meminta keterangan pemilik usaha indekos tersebut.
Dalam satu rumah bertingkat di Johar Baru itu terdapat 82 kamar indekos ala sleep box.
Irwandi menyatakan, bentuk kamar yang kecil itu tidak manusiawi dan berbahaya.
Kamar indekos punya dua ukuran, yaitu 200x100x90 sentimeter dan 200x125x90 cm.
Tarif indekos tersebut Rp 50.000 per hari. Sewa per bulan dibedakan berdasarkan tipe. Tipe 200x100x90 cm sewa per bulan Rp 300.000, sementara tipe yang lebih besar, yaitu 200x125x90 cm sebesar Rp 400.000.
Menurut Irwandi, model indekos itu berbahaya. Kamarnya berdempetan antara kamar satu dengan yang lainnya.
“Ditambah indekos itu seperti tidak sehat (berdempetan dan berantakan),” kata Irwandi.
Walau ukuran kamarnya kecil, dinding-dinging indekos itu terbuat dari tembok seperti layaknya kamar biasa.
Indekos tersebut banyak peminatnya bahkan sejumlah penghuni telah bertahun-tahun tinggal di situ.
Indekos semacam itu jadi pilihan agar gaji tak habis hanya untuk sewa penginapan.