Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Berbahaya, Bangunan Liar di Kolong Tol Lodan Raya Ditertibkan

Kompas.com - 04/09/2019, 16:34 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) menertibkan bangunan liar yang ada di kolong tol Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara

Manajer Corporate Secretary CMNP Indah Dahlia Lavie mengatakan, penataan kolong tol diperlukan untuk keselamatan dan keamanan pengguna jalan tol.

"Hunian liar yang berada di kolong tol sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kebakaran serta hal lain yang dapat mempengaruhi ketahanan struktur tol," kata Indah saat dikonfirmasi, Rabu (4/9/2019).

Sebelum dilakukan penataan, dari Kelurahan Ancol dan Kecamatan Pademangan sudah melakukan sosialiasi kepada 43 lapak usaha yang berada dalam kawasan tersebut.

Baca juga: Kemenko Maritim Minta Bangunan Liar di Bantaran Kali Bahagia Bekasi Dibongkar

Surat peringatan pertama, kedua dan ketiga juga sudah dilayangkan kepada para pedagang yang membuka usaha di kolong tol.

Ia juga menyampaikan bahwa penataan kolong tol juga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang jalan, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang serta Perda Nomor 8 tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum.

Sebanyak 230 petugas gabungan dari Satpol PP, Polsek Pademangan, Bina Marga, Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Sumber Daya Air (SDA), Dinas Perhubungan dan Pemadam Kebakaran dikerahkan dalam penertiban tersebut.

"Tentunya kami berharap setelah penataan ini dilakukan tidak ada lagu warga sekitar yang menggunakan kolong tol tanpa izin. Kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat guna memanfaatkan kolong tol sebagai sarana fasilitas umum," tutupnya.

Baca juga: Kolong Tol Pesanggrahan Dipercantik dengan Mural

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com