Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Nasi Kapau Kramat Raya Mengaku Pasrah dan Khawatir Pendapatan Merosot Usai Direlokasi

Kompas.com - 06/09/2019, 16:27 WIB
Anastasia Aulia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.COM - Kios-kios nasi kapau di atas trotoar Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat sudah dikosongkan.

Hanya etalase dan meja-meja saja yang tersisa di sana. Sementara perabotan dagangan telah dibawa pemiliknya masing-masing untuk disimpan.

Buyuh (53), pedagang nasi kapau di salah satu kios di sana mengaku pasrah, karena mau tidak mau ia harus mengikuti perintah pemerintah.

"Ya kan ini tanah bukan punya kami, ya sudah kalau memang mau dilebarin (untuk trotoar). Kan mau enggak mau kami harus ikutin," kata Buyuh, Jumat (6/9/2019).

Bayuh mengaku belum tahu akan pindah ke mana karena ia pun meragukan tempat relokasi sementara yang disediakan.

"Ini kita dipindahin ke sana. Tapi yang dagang banyak, emang muat? Lihat saja nanti," tutur Buyuh.

Baca juga: Pedagang Nasi Kapau Kramat Raya Direlokasi ke Lahan Milik Dinas PUPR, Bakal Jadi Pusat Kuliner

Senada dengan Buyuh, Uni Ani (45) juga mengatakan hal yang sama.

"Ini kan sempit. Dagang nasi kayak begitu ya susah. Dua meter aja susah. Apalagi lahan segitu doang dibagi ada berapa pedagang," kata Ani.

Unia Ani mengatakan, relokasi memang memberatkan. Terlebih penjualan nasi kapau miliknya sudah mulai turun sejak lahan setempat direnovasi dua tahun lalu oleh Mayora.

"Kalau yang di sana (dekat persimpangan) memang ramai. Tapi yang kesini sepi banget. Apalagi sejak dibenerin. Sekarang mau dilebarin, memberatkan," ungkap Ani.

Ia juga mempertanyakan alasan pemerintah mau melebarkan trotoar.

"Trotoar dilebarin, tapi tempat parkir enggak ada. Parkir enggak dibolehin (di trotoar). Sama aja bohong," kata Uni Ani.

Wanita yang menuruni bisnis orangtuanya itu mengatakan, selain relokasi sementara, pemerintah juga harus memperhatikan hal-hal pendukung untuk menarik minat pembeli. Seperti penerangan dan tempat parkir.

Baca juga: Imbas Revitalisasi Trotoar, Kios Nasi Kapau di Jalan Kramat Raya Akan Digusur

"Katanya dipindahin ke sana, tapi di depannya ditutupin seng (selama proyek pelebaran trotoar). Ya bagaimana orang lihat? Apa mereka mau beli? Harus terang, ada tempat parkir, macam-macam lah " ungkap Uni Ani.

Wakil Walikota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, para pedagang nasi kapau itu nantinya akan direlokasi ke lahan kosong yang berada di belakang lokasi nasi kapau dijual.

"Sedang kami siapkan, tenda akan dipasang. Insya Allah Sabtu atau Minggu tenda telah terpasang dan langsung bisa berjualan," tutur Irwandi saat dikonfirmasi kemarin, Kamis (5/9/2019).

Nantinya, lahan kosong itu akan dipasang tenda untuk pedagang nasi Kapau berjualan.

Selain tenda, pihaknya juga mengatakan akan menyediakan lahan untuk parkir para pelanggan nasi kapau.

Pantauan Kompas.com, Jumat (6/9/2019) siang di lahan itu terlihat petugas PPSU kelurahan sedang membongkar tenda-tenda yang ada di lahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com