Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Ceritakan Kerasnya Suara Tabrakan Beruntun di Bintaro

Kompas.com - 06/09/2019, 20:43 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Mobil truk yang menabrak empat kendaraan di Jalan Boelevard Bintaro Sektor 7, Bintaro, Pondok Aren, Jumat (6/9/2019) diduga melaju dengan kecepatan tinggi.

Pasalnya kecelakaan tersebut menimbulkan suara yang sangat keras.

Kasdi (37), salah satu saksi mata mengatakan, tidak mengetahui secara detail terjadinya kecelakaan tersebut. Namun saat truk yang bermuatan tanah itu menabrak empat kendaraan di depannya, muncul suara yang begitu keras.

"Kalau kejadian persisnya saya kurang tahu. Tapi pas nabrak itu suaranya keras banget sampai kaget semua," ujar Kasdi di lokasi.

Beberapa lama setelah terdengar suara tersebut, warga langsung datang berkerumun untuk menolong para pengendara yang menjadi korban tabrak beruntun.

Baca juga: Tak Ada Korban dalam Kecelakaan Beruntun di Bintaro

"Pas saya lihat kondisi mobil sudah rusak parah. Yang paling parah itu yang mobil sedan hitam karena itu yang ditabrak truk pertama kali," paparnya.

Kasdi menjelaskan sesaat kecelakaan tersebut terjadi, arus lalu lintas sedang dalam kondisi macet akibat jalan yang tertutup.

"Saat nabrak itu kan semua mobil yang ditabrak truk sebagian menutup jalan. Langsung macet panjang karena bareng orang pulang kerja kan," tutupnya.

Sebelumnya, kecelakaan yang terjadi di Bintaro, Tangsel mengakibatkan empat mobil pribadi rusak parah setelah ditabrak oleh truk bermuatan tanah. Diduga kecelakaan tersebut terjadi karena sopir truk mengantuk.

Saat ini sopir beserta truknya sudah diamankan ke Polres Tangsel untuk diperiksa lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com