Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2019, 20:34 WIB
Hilel Hodawya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Tata Kota Institut Teknologi Kalimantan Farid Nurrahman mencurigai rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur telah dipersiapkan sejak lama.

Pada acara gelar wicara bertajuk "Ecofriendly Capital of Indonesia" yang diadakan di Jalan Pejaten Raya, Jakarta Selatan pada Senin (9/9/2019), Farid membagikan pemahamannya tentang tata kota di wilayah yang nantinya akan menjadi bagian dari ibu kota negara.

"Di sana (Balikpapan) ada Pertamina, yang tahun lalu kawasan minyaknya diperbesar. Dari 70 tahun merdeka, itu pertama kalinya. Jadi sebenarnya kita juga sudah curiga untuk apa diperbesar, dan ternyata memang dipersiapkan untuk ibu kota negara," kata dia.

Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Butuh Badan Koordinasi Khusus

Farid menambahkan, Balikpapan merupakan kota paling maju di Kalimantan Timur. Wilayahnya bersih dan tidak terbuka untuk membangun kawasan batubara.

Namun, selain Pertamina, ada lagi beberapa pembangunan di sekitar wilayah Balikpapan yang tampak mencurigakan. Salah satunya adalah pembangunan kawasan industri yang sangat jauh dari kota.

"Ada beberapa kawasan industri yang dibangun jauh dari Balikpapan. Ternyata, dekat dengan (calon) ibu kota negara," tambah Farid.

Baca juga: Fakta Tol Pertama di Provinsi Ibu Kota Baru

Kecurigaan lainnya juga muncul ketika beberapa tahun lalu jembatan Pulau Balang tiba-tiba dibangun. Jembatan tersebut menghubungkan Balikpapan dengan Kabupaten Penajam yang sangat jauh dari pusat kota.

Ternyata, kabupaten tersebut tahun ini diumumkan sebagai wilayah calon ibu kota.

"Jadi saya rasa sebenarnya ini by design sudah lama, bukan yang langsung ada. Mungkin memang panasnya baru sekarang," tutur Farid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com