Wafatnya BJ Habibie pada Rabu lalu meninggalkan kesedihan mendalam untuk keluarga Sigit.
“Saya dan kelurga sangat kehilangan, kan itu kan seperti bapak sendiri. Dan Bapak sama keluarga saya sangat perhatian dan sangat sayang saya dan istri saya sudah dianggap seperti anak sendiri dan anak saya sudah dianggap sebagai cucu sendiri,” kenangnya.
“Pas anak saya menikah Bapak meluangkan waktunya dalam keadaan sakit. Bapak bilang saya harus tanda tangan, kalau anakmu menikah saya harus menjadi saksi. Kami sangat kehilangan,” imbuhnya.
Rasa sesak dan kesedihan mendalam pun dirasakan Nur Khoiriyah. Nur merasa tidak percaya jika BJ Habibie telah tiada karena baru dua minggu lalu menjadi saksi pernikahan dirinya.
“Kami semua menangis, awal dikabarin saja kami sudah nangis terus, karena beliau seperti ayah, eyang sendiri. Eyang sangat sayang kepada keluarga kami,” kenangnya.
BJ Habibie meninggal dunia Rabu pukul 18.05 WIB setelah menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Diagnosis tim dokter kepresidenan menyatakan, Habibie mengalami sesak imbas cairan berlebih di paru, gagal ginjal, dan berhentinya respon jantung.
Jenazah BJ Habibie dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis siang.
Prosesi pemakamanan BJ Habibie dilakukan dengan upacara militer. Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara.
Makam BJ Habibie berdampingan dengan makam istri tercinta, Hasri Ainun Besari atau Ainun Habibie. Hal itu sesuai permintaan Habibie semasa hidup
Ainun Habibie meninggal dunia pada 22 Mei 2010 (pada usia 72 tahun).
BJ Habibie meninggal dunia pada usia 83 tahun dengan meninggalkan dua putra, Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terungkap Habibie Jadi Saksi Nikah Anak ART Sebelum Meninggal Dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.