BEKASI, KOMPAS.com - Pihak SDN Pekayon Jaya 3 angkat suara soal dugaan kasus penganiayaan yang melibatkan seorang siswa kelas 6 terhadap beberapa rekannya.
Kasus tersebut sempat mengemuka usai videonya viral di media sosial.
Dalam video itu, tampak beberapa murid berjongkok di gang sekolah berdinding hijau. Mereka kemudian melindungi kepala masing-masing lantaran dipukul satu-satu oleh seorang murid lain yang diketahui berinisial A.
"Anaknya (A) tidak begitu kenyataannya mah. Sekarang kelihatan dari mukanya biasa gitu, tadinya kan saya lihat sadis. Sekarang pakai topi, rapi, biasa gitu," ujar Wali Kelas 6B SDN Pekayon Jaya 3, Deni Hilmana kepada Kompas.com, Senin (16/9/2019).
Baca juga: Dua Tahun Lesehan, Murid SDN Pekayon Jaya 3 Kembali Belajar di Meja
Deni menyebut, A merupakan anak dari latar belakang keluarga broken home.
Dalam kasus itu, murid-murid yang ia pukul merupakan teman sekelompoknya.
"Malah ada yang sebangku sama dia," kata dia.
Menurut pengakuan A, ia memukul temannya karena menolak ajakannya menyerbu kelompok murid sekolah lain yang telah mengganggu rekan mereka bersama.
"Jadi, alasannya, anak kelas 6 saya itu ada yang les di luar. Kemudian, di tempat les itu ketemu anak SD lain, dipukul katanya anak murid saya. Dia temannya si A," ungkap Deni.
"Nah kata si A, ayo kita pukulin balik, kita serang, serbu. Bocah-bocah itu enggak mau, (jadi) dipukulin, (katanya) enggak solider lu, mungkin gitu bahasanya," imbuh dia.
Namun, Deni mengaku tak percaya pada pengakuan A.
"Kan dia seperti bullying dari lama lho, dari kelas 5 mungkin, diintimidasi temannya, dipalakin. Anak segitu kan sudah bisa ngeles," ujar Deni.
Ia mengatakan, kasus itu sudah diselesaikan melalui proses kekeluargaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.