Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda Tanya dalam Kasus Pria yang Sekarat di Kawasan Prostitusi Pinggir Rel

Kompas.com - 20/09/2019, 10:27 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pegawai Transjakarta berinisial PR ditemukan sekarat bersimbah darah dengan luka sayat pada pergelangan tangan kiri di perlintasan rel kereta api, Gunung Antang, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (18/9/2019).

Hingga saat ini, penyebab PR bisa sekarat dengan luka sayat masih menjadi misteri. Polisi juga belum bisa meminta keterangan PR, karena masih jalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

Berdasarkan keterangan saksi, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan, PR ditemukan sudah dalam kondisi sekarat.

Tak ada saksi yang melihat penyebab PR alami luka sayat itu.

PR awalnya ditemukan oleh seorang saksi dalam keadaan tak berdaya. PR langsung ditolong dengan dituntun duduk hingga rebahan di jalan.

Kemudian datang seorang petugas PJKA (Perusahaa Jawatan Kereta Api) membantu PR dan membawanya ke RSCM.

Baca juga: Kronologi Pegawai Transjakarta Ditemukan Sekarat dengan Luka Sayat

"Dia itu ditemukan dalam kondisi berdiri pada saat itu. Tapi sudah mulai sempoyongan karena di tangannya ada luka, di dekat dia berdiri itu, ada cutter di bawah tempat dia berdiri," kata Hery saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (19/9/2019).

Berada di kawasan prostitusi liar

Lokasi ditemukannya PR ternyata berada di kawasan yang dikenal tempat prostitusi liar di pinggir rel kereta api. Hampir tidak ada akses untuk menuju ke sana.

Hanya ada satu jalan yakni melalui sebuah pintu seng yang jaraknya sekitar 100 meter dari pinggir Jalan Matraman Raya.

Dari pintu seng, orang harus berjalan menanjak sekitar 100 meter menuju pinggir rel kereta api untuk bisa tiba di kawasan tersebut. Tiba di TKP, akan terlihat deretan gubuk bedeng yang hanya dipagari seng.

Bercak ceceran darah nampak masih ada di TKP.

"Itu liar itu, prostitusi liar. Biasanya (pekerja seks komersial) itu di jalan-jalan mangkalnya nanti dibawanya ke situ (kawasan prostitusi liar). Iya, kami juga sering razia di situ bolak-balik. Cuma kan itu liar, jadi pas dioperasi bersih semua itu," ujar Hery.

Baca juga: Tak Temukan Tanda Penganiayaan, Polisi Duga Pegawai Transjakarta Coba Bunuh Diri di Pinggir Rel

Polisi pun tidak bisa menduga PR terlibat dalam prostitusi sebelum terluka atau tidak. Sebab, tak ada tanda atau bukti yang kuat untuk membuktikan hal tersebut.

Tak ada tanda penganiayaan

Dugaan percobaan bunuh diri PR terus menguat. Sebab, polisi tidak menemukan tanda bekas penganiayaan pada tubuhnya. Hanya luka sayat di pergelangan tangan kiri yang membuatnya sekarat tak berdaya.

"Belum ada (tanda) tindakan ke sana (tindakan kriminal)," kata Kanit Reskrim Polsek Jatinegara Iptu Sagala, Kamis.

Polisi hingga kini masih menduga PR berupaya bunuh diri. Hingga kini dia belum bisa dimintai keterangan karena baru jalani operasi. Sebelum dioperasi, polisi juga berusaha berkomunikasi dengan PR namun, hasilnya nihil.

"Saya enggak bisa gali informasi juga kan, kemarin sadar pas waktu dibawa ke rumah sakit masih sadar juga, waktu ditanyain enggak tahu depresi atau apa saya enggak ngerti juga. Kalau orang bunuh diri biasanya dalam kondisi tertekan mental kan. Tidak ngomong cuma kode-kode pakai tangan saja," ujar Hery.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com