Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Jaringan Teroris JAD di Bekasi dan Jakarta, Ditemukan Bahan Peledak Daya Tinggi

Kompas.com - 23/09/2019, 11:17 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) Antiteror Mabes Polri mengungkap jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pada Senin (23/9/2019).

Informasi tersebut dibenarkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

Penggerebekan jaringan teroris itu dilakukan di wilayah Jakarta dan Bekasi yaitu di Jalan Belibis V, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara dan di Perumahan Alamanda Regency, Jalan Nirwana II, Kelurahan Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

"Iya betul, kelompok JAD Bekasi dan JAD lainnya. Saat ini sudah dilakukan preventif strike di beberapa lokasi guna mencegah serangan aksi teror," kata Dedi saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: Tim Densus 88 Juga Gerebek Terduga Teroris di Tambun Utara

Dedi belum menjelaskan secara rinci lokasi penggerebekan jaringan teroris tersebut. Dia hanya menyebut, Tim Densus 88 menemukan sejumlah bahan peledak berdaya ledak tinggi.

"Telah ditemukan materi bom berbahan TATP (high explosive) dan beberapa bukti-bukti berbahaya lainnya," ujar Dedi.

Saat ini, Tim Densus 88 masih berada di tempat kejadian perkara (TKP) penggerebekan.

"Tim masih di lapangan," kata Dedi.

Terkait JAD

Penangakapan terduga teroris terjadi di dua lokasi yakni di sebuah rumah Jalan Belibis V, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara dan di Perumahan Alamanda Regency, Jalan Nirwana II, Kelurahan Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

Di Cilincing, polisi menemuk bom aktif yang tersimpan di dalam kediaman. Saat ini, polisi masih mengevakuasi bom tersebut. Warga di sekitar lokasi diminta untuk menjauh.

Sementara di Bekasi, Tim Densus Antiteror menangkap dua orang. Keduanya diketahui merupakan pasangan suami-istri.

Dari dua penangkapan itu, polisi mengaku sedang membongkar sel teroris Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok ini diketahui sudah berencana melakukan peledakan. Belum diketahui pasti target dari kelompok ini.

Adapun, JAD dibentuk pada tahun 2014 dengan tokoh Aman Abdurrahman. Saat itu, Aman mengumpulkan sejumlah pengikutnya di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Di sana, Aman mengungkapkan butuh adanya sebuah wadah untuk mendukung daulah Islamiyah yang ada di Suriah dengan melakukan kegiatan penyebaran dakwah khilafah, melaksanakan hijrah, dan berjihad.

Maka kemudian, dibentuklah JAD.

Baca juga: Cikal Bakal Terbentuknya JAD...

Pada November 2014, pengikut Aman, Zainal mulai membentuk struktur JAD Jawa Timur yang memiliki kepengurusan ketua, sekretaris, bendahara, hingga kehumasan.

Zainal juga membentuk pimpinan JAD di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Setelah membentuk struktur kepengurusan, Zainal membuat program kerja serta bidang yang membawahinya, di antaranya bidang askary untuk mengadakan idad/tadrib askari, dauroh internal (amaliyah), bidang i'lam untuk pembuatan website dan tablight akbar, serta bidang maliyah guna penggalangan dana.

Pada November 2015, sejumlah pengikut Aman kembali dikumpulkan. Mereka pun kemudian dilantik sebagai pengurus JAD di berbagai wilayah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com