Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Siswa SD Menangis Saat Ditangkap Polisi karena Ikut Aksi di Sekitar Gedung DPR RI

Kompas.com - 01/10/2019, 19:31 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di antara puluhan siswa yang diamankan di trotoar depan Gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Utara dan Stasiun Tanjung Priok, terdapat dua siswa sekolah dasar (SD) yang turut diangkut polisi ke Mapolres Metro Jakarta Utara.

Dua orang siswa tersebut tertidur di trotoar karena kelelahan setelah ikut aksi di sekitar gedung DPR pada Senin (30/9/2019) malam.

Baca juga: Selasa Pagi, Polisi Temukan 59 Pelajar Tertidur di Pinggir Jalan Setelah Aksi di Gedung DPR

"Kami tadi mengamankan 59 orang dan dua di antaranya yang kami temukan itu anak SD usia 11dan 12 tahun. Dia kami tanya dia juga bingung, hanya ikut-ikutan disuruh ikut (aksi di depan Gedung DPR)," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, di Mapolsek Kelapa Gading, Selasa (1/30/2019).

Budhi mengatakan, saat polisi hendak membawa mereka ke Mapolres Metro Jakarta Utara anak-anak itu menangis ketakutan.

Bocah-bocah itu berteriak agar dipertemukan dengan orangtua mereka karena tidak ingin dimasukkan ke dalam penjara.

"Karena memang anak kecil, sehingga tadi kami minta bantuan dari LPAI untuk datang untuk sama-sama melakukan pendekatan ke anak-anak," ucap Budhi.

Selain itu, polisi juga berusaha memanggil orangtua dan pihak sekolah dari kedua anak tersebut untuk diberikan pengarahan.

Baca juga: Satu Pelajar yang Diamankan Polisi Saat Hendak ke Gedung DPR Dinyatakan Positif Sabu

Sebelumnya diberitakan polisi mengamankan 59 siswa pagi ini di depan Gedung Kejari dan Stasiun Tanjung Priok.

Puluhan siswa itu diamankan saat tertidur di depan gedung tersebut karena kelelahan setelah melakukan aksi di sekitar Gedung DPR pada Senin nya.

Kepada polisi, para pelajar itu mengaku ada yang ikut kerusuhan dengan melempar sejumlah benda ke arah aparat keamanan.

Mereka juga mengakui bahwa mereka diiming-imingi uang oleh seseorang agar ikut dalam aksi tersebut.

Namun, setibanya di Gedung DPR, mereka tidak bisa menemukan orang yang akan memberikan mereka uang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com