Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Celurit Rampok dan Penjaga Cuci Steam di Bekasi

Kompas.com - 09/10/2019, 06:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah tempat cuci steam mobil dan motor di Jalan Kampung Sawah Raya, Pondok Melati, Bekasi pada Senin (7/10/2019) dini hari tiba-tiba disatroni komplotan perampok bercelurit.

Zuhairiyah (28) yang tengah menjaga warung di area tunggu saat peristiwa itu terjadi berujar bahwa aksi tersebut berlangsung tak sampai 15 menit.

"Kondisi sepi, padahal biasanya kalau malam Senin ramai. Saya mau minta tolong juga sudah kejadian ini, (perampok) sudah masuk ke sini," ujar Zuhairiyah ketika ditemui di lokasi, Selasa (8/10/2019) siang.

Di area tunggu itu, terdapat lima orang lain yang tengah beristirahat, di antaranya anak dan suami Zuhairiyah, Ahmad Riyadi.

Ada pula tiga orang pegawai yang tidur di area pojok, tak tersorot kamera pengintai. Dua di antaranya jadi korban perampasan ponsel.

Baca juga: Terekam CCTV, Penjaga Tempat Cuci Steam di Bekasi Sempat Adu Celurit dengan Perampok

Mulanya, Ahmad Riyadi tengah tidur telentang di bangku panjang. Seperti yang terekam dalam kamera pengintai, Ahmad sontak terbangun saat perampok bercelurit itu merangsek masuk.

"Itu suami saya bangun karena pelakunya itu nabrak bangku. Suami saya kaget, langsung kabur ke dalam (dapur) ngambil barang (celurit)," ujar Zuhairiyah.

"Pelakunya sih ada delapan orang, yang masuk empat, yang di luar empat, motornya sih kalau enggak salah empat. Yang di luar itu ngehadangin orang yang lagi pada lewat," tambahnya.

Dari empat orang yang ada di dalam garasi cuci steam itu, sambung Zuhairiyah, tiga di antaranya mengacung-acungkan celurit.

Dua perampok bercelurit kemudian masuk ke area tunggu dan merampas dua ponsel milik dua orang pegawai yang tengah tertidur.

Dedi Irawan, salah satu pegawai yang kehilangan ponsel mengaku langsung menyerahkan ponselnya ketika berhadapan dengan perampok dan celuritnya.

Sementara itu, rekan Dedi, Kindi yang juga tengah tidur awalnya tak langsung menyerahkan ponselnya saat ditodong oleh perampok. Namun, ia akhirnya menyerah setelah lehernya dikalungi celurit oleh perampok tersebut.

"Yang pegang celurit tiga, yang di jalan satu, jadi empat," kata Dedi.

Lantaran langsung menyerahkan ponsel, Dedi dan Kindi tak diserang oleh perampok bercelurit itu. Tak ada luka pada tubuh mereka.

Baca juga: Detik-detik Penjaga Cuci Steam Adu Celurit dengan Perampok, Sampai Bunyi Teng-teng-teng...

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Komplotan perampok bercelurit satroni tempat cuci steam kendaraan Cuci Stema Arema depan supermarket Giant ,Puri Gading,Jati Asih ,Jalan Kampung Sawah.Bekasi,Jabar,pada Senin (7/10/19) dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB.Dari hasil rekaman kamera pengawas pelaku diperkirakan berjumlah 8 orang dengan menggunakan sepeda motor,membawa celurit,lalu masuk kedalam tmpat cucian motor dan mengambil sebuah handphone milik pekerja cucian tersebut.Para korban atau pekerja di tempat tersebut terlihat melawan gerombolan perampok hingga kocar kacir dan kabur.Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.Di himbau kepada warga sekitar atau kepada kita semua jika melihat ,mengenali ciri ciri pelaku dalam video tersebut silakan melaporkan ke pihak yang berwajib. #perampokan #sajam #cucianmobil #cucianmotor #bekasi #jatiasih #kampungsawah #pondokgede #jabar #kriminalitas #kriminal #rampok #begal #warungjurnalis #jatimelati

A post shared by Warung Jurnalis (@warung_jurnalis) on Oct 7, 2019 at 6:56pm PDT

 

Mereka lalu berniat membangunkan lima pegawai lain yang tidur di lantai atas. Namun, tak satu pun yang turun.

"Kalau saya sendiri di atas lagi tidur, terus ya takut lah namanya ngelihat ada celurit gini-gini (diacung-acungkan) jadi enggak turun," ujar Ariel, salah satu pegawai.

Zuhairiyah mengaku bersyukur suaminya terbilang berani menghadapi komplotan perampok bercelurit itu. Ia sendiri tak bisa berbuat banyak dan pilih menenangkan anaknya.

"Celurit sama celurit saja, 'teng-teng-teng', gitu. Bapaknya lagi adu celurit, anak saya di sini posisinya. Bangun akhirnya dia kan ramai," ujar Zuhairiyah.

"Mungkin kalau suami saya enggak bawa celurit juga, sudah kejadian di sini. Soalnya kan kunci motor, kunci loker semua di sini semua. Kalau suami saya enggak bawa barang (celurit) mungkin sudah dibacok," katanya.

Polisi kejar pelaku

Polisi kini tengah mengusut kasus ini setelah korban melapor ke polisi di hari yang sama saat peristiwa terjadi. Para perampok masih dalam kejaran polisi.

"Kemarin korban baru laporan. Saya juga sudah dari sana cek TKP," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pondok Gede, AKP Supriyanto melalui sambungan telepon, Selasa (8/10/2019) petang.

Supriyanto menjelaskan, dari hasil cek lokasi, polisi telah memeriksa tiga orang saksi yang merupakan pegawai tempat cuci steam itu. Hasil rekaman kamera pengintai juga telah dikantongi.

"Identitas pelaku belum diketahui, masih penyelidikan," ujar Supriyanto.

Baca juga: Perampokan Tamu Hotel Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Polisi Bawa Kabur Uang Rp 76 Juta

Sulitnya membongkar identitas pelaku rupanya dikarenakan pelat nomor motor yang digunakan para perampok bercelurit itu palsu.

Supriyanto mengklaim, hal itu berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh jajarannya usai memeriksa lokasi kejadian.

Dari hasil rekaman kamera pengintai, dua motor perampok bercelurit itu yakni Yamaha N-MAX dan Honda Scoopy. Pelat nomor keduanya tidak begitu tampak jelas dalam rekaman kamera pengintai.

"Ini baru lihat benar-benar, nomor pelatnya kan (yang terekam) ada kendaraan 2 itu, mau saya lihat pelat yang benar, karena beda antara nomornya dan jenis kendaraannya," sebut Supriyanto.

"Pengguna pelat palsu. Itu intinya. Sementara itu dulu," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com