"Makanya teman-teman BEM SI Jabodetabek dan Banten hadir di sini mendesak Presiden menerbitkan Perppu. Kenapa Perppu harus terbit, karena hanya ini opsi yang paling memungkinkan dilakukan," kata orator dari atas mobil komando.
"Perppu itu adalah jalan keluar terbaik. Saya berpikir, justru (Perppu) adalah buah manis untuk masyarakat. Kalau kemarin ada yang mengatakan, ini (Perppu) adalah buah simalakama, itu tidak benar. Justru ini adalah buah manis dari Presiden pada periode jilid keduanya," imbuhnya.
Ada yang berbeda dalam unjuk rasa mahasiswa ini kali. Kepolisian mengerahkan polisi wanita sebagai garda terdepan menghadapi demonstran.
Merespons keadaan ini, para peserta aksi “mengirim” mahasiswi sebagai garda terdepan. Keduanya pun saling berhadapan.
Kapolsek Gambir, Kompol Wiraga mengklaim langkah ini untuk membuat suasana aksi "dingin". Ada sekitar 100 personel Polwan yang dikerahkan.
Baca juga: Klaim Mahasiswa, Ada Polisi Sambangi Rumah Ketua BEM sebelum Aksi Hari Ini
"Memang kita mengedepankan persuasi, jadi terkesan polisi tidak sangar atau antimahasiswa, soft. Betul (untuk mendinginkan suasana), karena memang kita tidak ada keinginan berbenturan dengan mereka," kata Wiraga.
"Kalau yang laki-laki kan kelihatannya sangar, cemberut, kalau ini kan soft. Dan kebetulan adik-adik mahasiswa yang melaksanakan kegiatan komunikasinya juga bagus," ia menambahkan.
Aksi mahasiswa bubar secara kondusif pukul 16.15 WIB atau 2,5 jam sejak rombongan pertama menginjakkan kaki di sekitar Patung Kuda.
Tidak ada bentrok sama sekali.
Polwan malah sempat menerima “oleh-oleh” dari mahasiswa berupa bentangan spanduk bergambar tikus berdasi yang tengah menginjak logo KPK.
"Terima, Bu. Ini dari mahasiswa!" seru seorang mahasiswi.
"Ini bukan barang haram, Bu!" seru lainnya.
"Ini oleh-oleh dari kami mahasiswa," seru orator dari atas mobil komando.
Setelah "seremoni" itu, para mahasiswa undur diri. Sementara itu, polisi mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa yang telah unjuk rasa secara tertib dan sesuai kesepakatan awal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.