Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Desa Satriajaya Gemas, Pemkab Bekasi Hanya Pantau Kali Jambe yang Tertutup Sampah

Kompas.com - 30/10/2019, 17:22 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Sekretaris Desa Satriajaya Muhammad Jamaludin mengaku gemas dengan lambannya gerak Pemerintah Kabupaten Bekasi merespons tutupan sampah yang memenuhi aliran Kali Jambe, Tambun Utara.

Pasalnya, sudah tiga hari sejak Minggu (27/10/2019), tutupan sampah mengendap di aliran kali tersebut dan mengganggu aktivitas warga.

Panjang tutupan sampah diperkirakan mencapai 200 meter. Jamaludin memperkirakan, tiap hari panjangnya bertambah 20 meter efek kiriman dari arah hulu.

"Ada laporan dari Senin itu. Dari dinas belum datang ke desa. Saya harap dari dinas terkait, terutama dari pihak pemda, bupati, harusnya disikapi secepatnya," jelas Jamaludin ketika ditemui wartawan, Rabu (30/10/2019) siang.

Baca juga: Tumpukan Sampah Kali Jambe di Satriajaya Bekasi Jadi Tempat Main Anak-anak

"Jangan hanya sebatas memantau. Warga juga bisa kalau hanya mantau mah," ia menambahkan.

Jamaludin mengatakan, kemarin sempat ada orang mengaku pejabat Pemkab Bekasi datang memantau Kali Jambe. Tapi, orang tersebut hanya datang untuk pergi lagi.

Hal tersebut dibenarkan oleh Mulyoto, warga yang saban hari beraktivitas di pos dekat Kali Jambe. Karti, warga yang rumahnya tepat berhadapan dengan Kali Jambe pun berpendapat serupa. Keduanya gerah dengan beletnya respons pemerintah.

"Makanya kataku gini, orang (pejabat kecamatan dan kabupaten) pada lihatin doang, solusinya gimana? Orang mah kerja bakti, dikeruk, atau apa kek biar enak," ujar Mulyoto kepada Kompas.com, Rabu siang.

"(Pejabat kecamatan dan kabupaten) datang doang, ngeliatin kemarin siang itu dari Pemda katanya," ujar Karti kepada Kompas.com, Rabu siang.

Jamaludin mengatakan, pengangkutan sampah di Kali Jambe mutlak memerlukan alat berat. Sejauh ini, warga mendorong-dorong sampah namun tak berdampak lantaran sudah padat, hingga dapat diseberangi.

Baca juga: Warga Sebut Tumpukan Sampah di Kali Jambe Bekasi Kiriman dari Hulu

Sementara itu, antara Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas PUPR Kabupaten Bekasi masih sibuk saling tunggu untuk mengerahkan pasukan guna mengangkut sampah --preseden yang selalu terjadi tiap kali ada masalah sampah di kali di Kabupaten Bekasi.

"Dinas Lingkungan Hidup mah siap. Armada kami juga siap. Tinggal nunggu alat beratnya Dinas PUPR saja," ujar Kepala Bidang Kebersihan Kabupaten Bekasi, Dody Agus Supriyanto ketika dihubungi, Rabu siang.

Alat berat yang disinggung Dody merupakan milik dan dioperasikan oleh Dinas PUPR Kabupaten Bekasi.

Akan tetapi, Nur Chaidir, Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Bekasi tak menanggapi permintaan wawancara Kompas.com dan awak media lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com