Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Perluasan Jalur Sepeda, Efektifkah untuk Mengurangi Polusi Udara?

Kompas.com - 04/11/2019, 21:08 WIB
Kurniasih Budi

Editor

Sosialisasi bertujuan untuk memperingatkan pengendara sepeda motor dan mobil agar tidak menggunakan jalur sepeda.

Christanto berharap dengan sosialisasi tersebut para pengendara motor dan mobil bisa mengetahui fungsi jalur dan menghargai hak para pengguna sepeda.

Mensterilkan jalur sepeda

Dalam pengamatan Adhityaswara Nuswandana (40), warga Bintaro, Tangerang Selatan, perebutan jalur antara pengendara sepeda dan kendaraan bermotor lain di Jakarta adalah permasalahan klasik yang masih belum terselesaikan hingga sekarang.

Jalur sepedanya pasti dimanfaatkan para pesepeda, tapi saya nggak yakin jalur itu bisa steril selama masih banyak motor yang melawan arus dan jalanan yang dipakai buat parkiran mobil,” kata pegiat sepeda dari komunitas Bintaro Loop dan Blackdog Cycling Club ini, Sabtu (2/11/2019).

Ia memberi contoh jalur sepeda Fatmawati yang sebagian lahannya sempat dan menjadi tempat parkir sebuah hotel. Untunglah, begitu dilaporkan ke Dinas Perhubungan (Dishub), masalah langsung teratasi.

“Seperti jalur Cideng, atau Tomang, pasti masih rebutan jalur dengan pengendara kendaraan lain. (Jalur sepeda itu) Kalau dijaga, pasti rapi. Kalau tidak dijaga, berantakan lagi,” kata pria yang akrab disapa Adhit ini.

Menurut Adhit, yang membantu orang untuk pindah ke sepeda atau kendaraan non BBM lain adalah adanya transportasi Mass Rapid Transportation (MRT).

Ini karena Stasiun MRT berada di jalur-jalur pedestrian yang sudah direvitalisasi, seperti di Sudirman-Thamrin.

Dari pengamatannya, sebagian pengguna MRT ada yang melanjutkan perjalanan ke kantor dengan menggunakan sepeda lipat atau electric scooter. Bahkan ada yang menggunakan Grabwheel sebagai transportasi antar titik.

Baca juga: Target 2020, Jalur Sepeda di Jakarta Mencapai 200 Kilometer

“Di Mega Kuningan itu orang kantoran mau makan siang di mall naik Grabwheel. Bisa juga sepulang kantor mereka pakai Grabwheel menuju Stasiun MRT. Menurut saya trennya ke arah situ,” ujar Adhit.

Banyaknya pekerja yang menggunakan sepeda, tak lepas dari fasilitas di MRT yang menyediakan gerbong khusus untuk kursi roda, sepeda lipat, atau skuter listrik. Dengan begitu, MRT telah mengubah gaya hidup orang Jakarta.

Dengan kolaborasi MRT dan jalur sepeda yang sedang disediakan Pemprov DKI, bisa saja nanti warga perlahan-lahan mulai melirik sepeda sebagai moda transportasi penunjang.

Kalau itu terjadi bukan saja kemacetan di DKI yang terurai, udara di Jakarta pun semakin bersih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com