Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penangkapan Pemuda yang Diduga Dijebak dalam Kasus Narkoba di Tegal Alur

Kompas.com - 07/11/2019, 16:49 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri menjelaskan kronologi penggerebekan AE salah satu pemuda yang diduga membawa narkoba di Tegal Alur, Kalideres.

Awalnya, pihak kepolisian sedang melakukan pengembangan kasus narkoba.

Pengembangan kasus narkoba itu dilakukan aparat Polsek Cengkareng hingga keluar wilayah mereka tepatnya di Tegal Alur, Kalideres.

Dua petugas menyisir lokasi yang diduga akan menjadi lokasi transaksi narkoba.

Anggota Unit Narkoba Polsek Cengkareng pun mendatangi lokasi yang dikenal dengan toko Sumarmo untuk menangkap terduga pengedar atau kurir.

"Saat tim melakukan observasi dan ternyata memang benar di lokasi barang itu ada di situ," ujar Khoiri saat dikonfirmasi, Kamis (7/11/2019).

Baca juga: Viral Video Penangkapan Pemuda Diduga Dijebak Kasus Narkoba, Ini Penjelasan Polsek Cengkareng

Saat itu, AE yang mengenakan kaos putih terlihat sedang bermain HP di depan toko.

Tak lama kemudian, dua orang pria menghampiri datang dan langsung membekuknya. Aksi tersebut terekam CCTV pemilik toko.

Salah satunya membawa senjata dan menodongkan ke arah pemuda itu. Satu orang lagi mendorong pemuda itu ke tanah hingga dalam posisi tertelungkup.

"Dan di dekat lokasi itu ada seorang pria yang sedang bermain handphone makanya turut kami amankan," ucap Khoiri.

Tanpa perlawanan, AE pun dilumpuhkan oleh polisi. Khoiri mengatakan penangkapan AE oleh anggotanya sudah sesuai prosedur.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Geng Motor Begal di Kalideres

"Kalau tidak kita amankan, dikhwatirkan yang sudah kita amankan dua orang ini akan curiga. Kenapa orang itu tidak kita amankan karena lokasinya di dekat barang bukti dan kita tidak mengenal orang itu," katanya.

Namun, polisi diduga salah tangkap. AE diduga dijebak agar seolah terlibat kasus narkoba. Dugaan itu muncul dari unggahan di media sosial facebook. Sebuah video berdurasi 5 menit terkait kejadian itu diunggah oleh akun Facebook Munx Guevara pada Rabu (6/11/2019) pukul 22.00 WIB.

Berikut isi pesan dalam unggahan video di facebook:

"Dengan pesan tolong bantu viralkan ya temen",, tmen sya kena jebak tdi malem di tegal alur kalideres,, buser msukin barang k dlem bungkus rokok n tmen sya d paksa suruh mgang,, tmen sya dsitu lgi nyari wifi gratis n bner" ga prnah narkoba ataupun minum & ngerokok.. dia hanya pnjaga toko n dagang bakso mangkal.. tolong bantu viralkan ya kawan???????????????? ,, apa jdinya klo bgitu pda diri kita atau org trdekat kita digituin, sdangkan kita ga salah bahkan ga tau apa".... saya Munx Guevara ucapkan trima kasih yg sebesar-sebesarnya????????????????"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com