JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, meminta Pemprov DKI menghentikan penebangan pohon di sejumlah trotoar di Jakarta.
Prasetio mengemukakan hal itu lantaran banyaknya pengaduan masyarakat yang resah dengan adanya penebangan pohon di trotoar kawasan Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat.
“Saya minta distop dulu. Saya mohon dikaji ulang (penebangan pohon). Saya banyak terima telepon dari luar, dari mana-mana ini, mengenai pemotongan pohon di Cikini,” ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI, Senin (11/11/2019).
Baca juga: Viral Pohon Ditebang demi Revitalisasi Trotoar Cikini, Ini Penjelasan Pemprov DKI
Prasetio khawatir, jika penebangan pohon dilanjutkan, kondisi trotoar akan semakin gersang.
Ia mengatakan, seharusnya Pemprov DKI Jakarta tidak menebang pohon-pohon itu tetapi . memindahkannya ke jalur pedestarian yang lebih lebar.
“Kalau ditebang begitu saja kan mati berarti. Kalau dipindahkan masih banyak tempat kosong, bisa juga di Sudirman. Jadi kiri-kanannya bagus,” ujar Prasetio.
Ia heran dengan penebangan pohon-pohon itu. Prasetio mengatakan, di kota lain pohon-pohon ditata dengan rapi dan indah.
“Lihat Surabaya, Jawa Timur. Bagus, hijau royo- royo. Lah ini sudah bagus hijau royo- royo kenapa musti ditebang dari bawah? Kalau misalkan rantingnya jatuh? Kikis aja rantingnya yang sudah tua tua itu dari atas,” kata dia.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat akan memanggil Dinas Kehutanan DKI dan meminta penebangan pohon distop.
“Dalam waktu dekat ini akan dipanggil. Mungkin saya akan tanya, jadi jangan memberi masukan pada Pak Gubernur yang sebetulnya ada jalan keluar yg lebih baik. Jalan keluar yg lebih baik pandangan saya, ambil akarnya, tarik, pindahin,” ujar dia.
Sebelumnya, sebuah foto yang menunjukkan bekas pohon ditebang di lokasi revitalisasi trotoar di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, viral di media sosial.
Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengakui, adanya sejumlah pohon yang ditebang demi revitalisasi trotoar di Cikini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.