Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Fakta Polisi yang Diamuk Massa, Diduga Berkendara Ugal-ugalan dan Mobil Remuk

Kompas.com - 13/11/2019, 07:43 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengemudi mobil berinisial U harus berurusan dengan massa yang mengamuk di jalanan.

Dia menjadi korban amukan massa saat mobil tersebut menabrak kendaraan alat berat di kawasan Poltangan, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2019) dini hari.

U yang mengendarai mobil Daihatsu Xenia warna hitam itu diduga mengemudi ugal-ugalan dan sempat menyenggol kendaraan lain ketika berjalan dari arah Pancoran menuju Depok.

Ketika menyenggol kendaraan tersebut, U diduga mencoba melarikan diri dari kejaran massa. Laju kendaraan pun tidak terkendali sehingga U menabrak kendaraan alat berat yang terparkir di sisi jalan dekat putaran Poltangan.

Kompas.com pun merangkum beberapa fakta terkait peristiwa kecelakaan tersebut.

1 Pengemudi merupakan anggota polisi

Panit Lakalantas Polres Metro Jakarta Selatan, Ipda Mulyadi mengatakan pengendara mobil yang diamuk massa itu adalah anggota polisi.

Baca juga: Kabur Setelah Serempet Kendaraan dengan Mobil, Polisi Diamuk Massa di Tanjung Barat

"Dia berinisial U berpangkat Apida," ujar Mulyadi saat dikonfirmasi.

U merupakan anggota polisi yang bertugas di Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan. Namun belum bisa dipastikan di unit mana U bertugas.

Pada saat yang sama, Kapolsek Setiabudi AKBP Tumpak Simangunsong tidak bisa dihubungi guna mengkonfirmasi kebenaran tersebut.

2. U diamankan dan senjata disita polisi

Kapolsek Jagakarsa, Kompol Harsono mengatakan U sempat diamuk massa ketika mobilnya menabrak kendaraan alat berat.

Namun saat itu, U sempat diselamatkan oleh anggota Brimob yang kebetulan sedang melakukan patroli di sekitar lokasi.

Tidak hanya mengamankan U dari amukan massa, anggota Brimob tersebut juga sempat mengamankan senpi milik anggota polisi tersebut.

Selanjutnya, U langsung dibawa ke rumah sakit sedangkan mobil miliknya dibawa ke pos polisi di kolong jembatan Jagakarsa.

3. Kondisi mobil U rusak parah

Kompas.com sempat menelusuri pos polisi kolong Jagakarsa guna melihat keadaan mobil tersebut.

Baca juga: Polisi yang Diamuk Massa di Tanjung Barat Dirawat di RSUD Pasar Minggu

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, mobil Daihatsu Xenia berwarna hitam tersebut dalam kondisi rusak parah.

Bagian depan kendaraan nampak hancur dari mulai kap mobil, bemper, hingga ban depan mobil.

Wajah mobil tampak hancur hingga mesin yang ada di dalam kap pun terangkat.

Kaca depan mobil juga nampak pecah, begitu pula kaca di pintu pengemudi, dan kaca belakang juga nampak pecah.

Bagian atap mobil penyok hingga membentuk permukaan yang cekung ke dalam. Di dalam mobil juga tampak beberapa buah batu bata dan pecahan kaca yang berserakan di bangku depan dan tengah.

Di bagian kursi pengemudi terdapat kotak kardus minuman jamu berwarna merah dalam kondisi kosong. Namun belum bisa dipastikan apakah kotak tersebut milik U.

4. Dirawat di rumah sakit

Setelah diamuk massa di kawasan Poltangan, U langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu guna perawatan lebih lanjut.

Baca juga: Kondisi Terkini Polisi yang Diamuk Massa di Jaksel Masih Dirahasiakan

Kepala IGD Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu Jakarta Selatan Nurul pun membenarkan bahwa di tempatnya bekerja ada anggota polisi yang luka akibat kecelakaan lalu lintas dan diamuk massa di kawasan Poltangan, Tanjung Barat.

Namun, ketika ditanya mengenai kondisi polisi tersebut, Nurul enggan menjelaskan.

"Itu menyangkut rahasia medis, saya tidak bisa jabarkan," ucap dia saat dihubungi di Jakarta.

Namun, yang dapat dia pastikan, yakni anggota polisi tersebut telah dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna penanganan lebih lanjut.

"Sudah dirujuk ke Rumah Sakit Polri. Sudah dirujuk sebelum jam 7 pagi," tambah dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com