Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kusni Kasdut, Penjahat Fenomenal: Perampokan Museum Nasional (1)

Kompas.com - 16/11/2019, 10:11 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Kasdut merogoh emas berlian yang ada di hadapannya lalu memasukkannya ke dalam kaus kaki yang tadi disiapkan Herman. Tanpa menunggu lama, ia bergegas keluar ruangan dan memberi sinyal kepada Budi dan Sumali tanda waktunya pergi.

Setiba di mobil dan menghidupkan mesin, kembali terdengar teriakan dari lantai atas.

Kasdut panik, tetapi hanya bisa menunggu ketiga rekannya itu turun. Setelah beberapa menit yang serasa seabad, tiga orang itu turun. Kasdut menginjak gas dalam-dalam meninggalkan lokasi itu.

"Teriakan apa yang tadi? tanya Kasdut kepada Herman.

Ternyata kedua penjaga itu ditusuk Herman, tetapi ia tidak bisa memastikan apakah dua orang tersebut masih bernapas atau tidak.

Di tengah perbincangan itu, Kasdut menghentikan mobil. Ia meminta rekan-rekannya itu kabur naik becak berdua-dua. Mereka kembali ke rumah di kawasan Slipi.

Setelah pencurian tersebut, Sumali dan Herman mencari orang yang hendak membeli perhiasan yang mereka curi. Mulanya mereka mencoba menjual emas permata itu kepada seseorang bernama Baba, kenalan Sumali.

Namun, istri Baba yang meladeni mereka tak sanggup membelinya, menjualkan pun tidak.

Sekitar seminggu kemudian, mereka akhirnya bertemu seseorang bernama Broto Kamal. Ia tinggal di sebuah rumah di kawasan Kyai Maja, Jakarta Selatan.

Namun, bukan Broto Kamal yang akan membantu menjualkan barang curian itu, melainkan seorang wartawan bernama Ahar Murtono.

Ahar tinggal di Surabaya. Mendengar kata Surabaya, Kasdut bersemangat. Sebab, istrinya tinggal di kota itu.

Ia berangkat sendirian ke Surabaya berbekal surat pengantar dari Kamal.

Setelah menyampaikan maksudnya kepada Ahar, Kasdut pun menjadwalkan bertemu seminggu sekali dengan orang itu. Pertemuan itu guna menginformasikan mengenai penjualan emas berlian.

Suatu hari, saat Kasdut pergi ke rumah Ahar. Ia disambut senyuman. Saat melihat hal itu, Kasdut bertanya apakah emas itu sudah terjual.

"Sabar Bung Waluyo, sabar" sahut Ahar.

Ahar lantas menjelaskan bahwa ia baru bisa menjual sebagian kecil dari emas berlian tersebut seharga Rp 3.250.000. Kabar itu membuat Kasdut senang. Dari penjualan itu, ia memberikan kepada Ahar Rp 250.000.

Pulang dari rumah Ahar, Kasdut langsung mengajak Sumiyati, istrinya, ke pasar. Istrinya itu dibelikan pakaian dan perhiasan baru.

Tetapi, uang itu tidak ia pakai semuanya. Sebanyak Rp 2 juta ia simpan dalam sebuah koper yang terkunci rapat.

Ia lalu mengirim surat ke Jakarta untuk memberitahukan kepada teman-temannya bahwa sebagian barang curian itu telah laku.

Akan tetapi, ternyata itu terakhir kalinya Kasdut mendapatkan uang penjualan emas itu. Selama dua bulan, setiap minggu ia terus pergi ke rumah Ahar.

Pada suatu hari, saat ia ke rumah Ahar, pria itu tidak ada. Yang ia temui justru istri Ahar yang tengah bicara dan seorang pria yang ternyata polisi dari Jakarta.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com