Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekda DKI: Kami Gamang, Galau Kuadrat, KUA-PPAS 2020 Belum Disepakati Sampai Sekarang

Kompas.com - 20/11/2019, 17:11 WIB
Nursita Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendesak DPRD DKI Jakarta segera menuntaskan pembahasan rancangan anggaran 2020.

Sebab, rancangan peraturan daerah (raperda) tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2020 harus disetujui eksekutif dan legislatif paling lambat 30 November 2019.

Aturan itu tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 33 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2020.

"Eksekutif akan malu, legislatif akan malu, kalau ini tidak dituntaskan dengan baik dan tepat waktu," ujar Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dalam rapat pembahasan rancangan kebijakan umum anggaran-prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) 2020 bersama Komisi C DPRD DKI di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Baca juga: Naskah KUA-PPAS 2020 Diduga Contek Daerah Lain, Rapat di DPRD Diskors

Saefullah menuturkan, proses pembahasan rancangan anggaran DKI tahun 2020 masih panjang. Pemprov dan DPRD DKI saat ini masih membahas rancangan KUA-PPAS.

Setelah rancangan KUA-PPAS disepakati, Pemprov dan DPRD DKI harus membahas rancangan APBD yang disusun berdasarkan KUA-PPAS.

Sementara itu, waktu pembahasan rancangan anggaran yang diberikan Kementerian Dalam Negeri tinggal tersisa 10 hari.

"Kami gamang, galau kuadrat. Ini belum disepakati, padahal tinggal minggu depan," kata dia.

Pihak eksekutif, lanjut Saefullah, siap membahas rancangan anggaran tersebut kapan pun. Eksekutif menunggu undangan dari pihak legislatif untuk rapat lanjutan pembahasan rancangan anggaran 2020.

"Agenda berikutnya kami tunggu kapan saja, mau siang, malam, untuk matangkan ini. Jangan sampai waktunya meleset," ucap Saefullah.

Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Rasyidi menganggap desakan dari Pemprov DKI Jakarta sebagai suatu hal positif.

Baca juga: Hasil Pembahasan di DPRD, Rancangan Anggaran DKI 2020 Defisit Rp 10 Triliun

"Ini suatu hal yang sangat positif. Malah kami ditantang, Dewan ditantang oleh eksekutif ini, terima kasih," tutur Rasyidi.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani sebelumnya menyatakan pesimistis pembahasan rancangan APBD 2020 bisa rampung sesuai jadwal.

Karena itulah, DPRD DKI Jakarta meminta tambahan waktu pembahasan rancangan anggaran ke Kemendagri.

DPRD DKI Jakarta belum mendapat surat balasan dari Kemendagri soal permohonan perpanjangan waktu untuk membahas rancangan anggaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com