Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunter Agung Tak Seperti Kampung Akuarium, Taufik: Pilihan Terbaik Warga Dipindahkan ke Rusun

Kompas.com - 21/11/2019, 09:56 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menilai pemindahan warga kawasan Sunter Agung ke rumah susun sederhana Marunda adalah tindakan terbaik yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Iya menurut saya iya (pilihan terbaik) untuk pindahin ke rusun," ujar Taufik saat dihubungi, Rabu (20/11/2019).

Politisi Gerindra ini mengatakan, kurangnya lahan di kawasan Sunter menjadi alasan Pemprov DKI Jakarta merelokasi warga ke rumah susun Marunda. Sebab lokasi itu yang paling dengan kawasan warga yang terkena gusuran.

Berbeda dengan Kampung Akuarium yang kala itu ditata kembali oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Beda Keterangan Walikota Jakut dengan Warga Sunter soal Penggusuran

Sebab saat itu Kampung Akuarium berdiri di lahan kosong yang bisa dibuat menjadi suatu permukiman.

"Kalau ada lahan mungkin bikin di situ (permukiman) kaya Akuarium. Namun, lahannya kan tidak ada," kata Taufik.

Diketahui, Pemerintah Kota Jakarta Utara dibantu 1.500 personel gabungan dari kepolisian, Satpol PP, dan PPSU melakukan penertiban bangunan di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kamis (14/11/2019).

Penertiban tersebut berujung bentrok karena warga mempertahankan bangunan mereka yang sudah ditinggali selama puluhan tahun tersebut.

Baca juga: Masih Butuh Seminggu Lagi Bersihkan Sisa Penggusuran Sunter Agung

Pemerintah Kota Jakarta Utara mengaku sudah menawari warga yang mengalami penggusuran di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk pindah ke Rumah Susun Marunda.

Meski demikian, Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menuturkan bahwa warga justru tidak ingin direlokasi. Mereka balik ke tempat tinggal masing-masing, baik di Penggilingan, Kebon Bawang, maupun Tanah Abang.

"Sudah kami tawarkan untuk Rumah Susun Marunda kami siapkan. Mereka pada umumnya kembali ke tempat tinggal. Karena memang bukan tempat tinggal, di sana (Sunter) sebagai ruang usaha," kata Sigit.

Namun hal ini dibantah oleh warga. Hasan Basri (53), salah seorang warga terdampak penggusuran menyebutkan, tidak ada perwakilan pemerintah yang pernah datang untuk menemui mereka sebelum penggusuran terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com