JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Komando Daerah Militer Jayakarta (Kasdam Jaya) Brigjen TNI M. Saleh Mustafa menduga ada penyalahgunaan kegiatan yang dilakukan di Komplek Yon Hub di Pos Pengumben, Jakarta Barat.
Itu sebabnya, Kodam Jaya melakukan penertiban terhadap komplek perumahan yang berada di bawah pengawasan.
Saleh menyebut salah satu rumah pernah diduga menjadi tempat untuk mengedarkan narkoba.
"Kegiatan kriminal seperti peredaran narkoba. Ini sering terjadi, ketika dikejar polisi, kriminal atau yang dikejar masuk asrama tentara," ucap Saleh di Makodam Jaya, Jakarta Timur, Jumat (22/11/2019).
Baca juga: Penjelasan soal Relokasi Rumah Purnawirawan TNI AD di Pos Pengumben
Indikasi dan spekulasi muncul bila yang dikejar adalah oknum dari salah satu keluarga TNI.
"Bisa jadi anak tentara. Salah satunya terjadi di Pos Pengumben, tertangkap membawa narkotika jenis sabu dari Batam," kata Saleh.
Bukan hanya narkoba, Aslog Kasdam Jaya Kolonel Bimo S juga menyebut ada penyalahgunaan rumah dinas dilakukan untuk tempat jual beli hewan langka dan rumah dinas dikontrakan kembali ke warga sipil atau salah satu tentara aktif.
"Di dalam perumahan (ada) penjualan binatang langka. Rumah yang dikontrakan oleh purnawirawan kepada prajurit di lingkup Angkatan Darat juga ada disitu," ujar Bimo.
Menanggapi temuan-temuan tersebut, Saleh tidak tinggal diam.
Saleh mengatakan pihaknya akan mengambil sikap dengan pemberian sanksi kepada anggotanya dengan memberikan teguran.
"Untuk anggota yang enggak ada sanksi hukum," kata Saleh.
Sebelumnya, puluhan warga purnawirawan TNI yang berada di Komplek Yon Hub Kelapa Dua, Jakarta Barat bersiaga untuk mencegah relokasi yang dilakukan oleh pihak TNI
Para warga bersiap mencegah penggusuran yang rencananya dilakukan Rabu (20/11/2019).
Ketua RW4 Komplek Yon Hub, Martinus (67), mengatakan pihaknya dan warga menolak adanya penggusuran tanpa kejelasan.
"Itu mau dirobohkan warga suruh pindah kesana (Cijantung) nah awalnya kan rumah kosong warga suruh pindah kesana. Tentara aktif mereka sudah pindah ke Cijantung," ucap Martinus pada Rabu (20/11/2019).
"Nah bayangkan rumah panjang gini ditengah kosong atau dirobohkan, kalau kanan dan kiri dijebol ya hancur semua kan begitu logikanya," tambah Martinus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.