Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Direlokasi karena Terkena Proyek DDT, Pedagang Pisang Khawatir Ditinggal Pelanggan

Kompas.com - 24/11/2019, 16:47 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan pedagang pisang di Jalan Raya Pisangan Lama, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, khawatir akan ditinggal para pelanggan jika mereka direlokasi karena terkena proyek pembangunan double-double track (DDT) atau jalur dwi ganda kereta api.

Yus Rustadi, koordinator pedagang pisang setempat mengatakan, mereka kawasan itu sudah berjualan puluhan tahun di lokasi itu. Dia khawatir, relokasi akan membuat mereka kehilangan pelanggan.

"Kami di sini sudah ada 40 tahunan. Kami sudah jadi ikon di Kelurahan Pisangan Timur. Relokasi itu takutnya pelanggan kabur saja, langganan-langganan pergi karena yang jualan pisang di sini sudah tidak ada," kata Rustadi di lokasi, Minggu (24/11/2019).

Baca juga: Digusur karena Ada Proyek DDT, Pedagang di Pisangan Lama Keluhkan Waktu untuk Relokasi yang Mepet

Ia menambahkan, para pedagang tidak menolak direlokasi. Asalkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan tempat relokasi baru yang memadai dan tidak jauh dari lapak sebelumnya.

"Kami intinya tidak menolak proyek itu, tapi relokasi tempat barunya kami minta yang dekat dari sini, memadailah yang ramai. Kami minta di dekat depo kereta Cipinang, tapi tidak dikasih," ujar Rustadi.

Deden Mulyandi, koordinator pedagang pisang lainnya mengatakan, mereka mempersoalkan waktu yang diberikan pemerintah bagi pedagang untuk mengosongkan lapak terlalu singkat.

"Kami dikasih waktu buat relokasi juga cuma semingguan ya, tidak cukup. Ini kan yang kami jual pisang, mudah busuk. Cari tempat baru emang mudah, kan tidak. Kami mau ke mana jualannya coba, paling tidak waktu tiga bulan itu cukup untuk kami pindah," ujar Deden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com