Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabel Optik Semrawut, Pemerintah Kota Bekasi Atasi dengan 2 Cara

Kompas.com - 27/11/2019, 14:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Bidang Bina Marga Kota Bekasi Widayat Subroto menyebutkan bahwa jumlah kabel optik di Bekasi semakin banyak seiring merebaknya bisnis internet dan telekomunikasi.

Tak pelak, tiang-tiang dan kabel jaringan pun ikut menjamur sehingga tampak semrawut apabila jarang dirawat. Widayat mengatakan, jajarannya terus berupaya merapikannya dengan dua cara, yakni penanaman di bawah tanah dan penyediaan tiang bersama.

"Karena sekarang kami juga melihat bahwa sekarang makin banyak tiang dan kabel jaringan, maka kami pengin ada tiang bersama, yang dipakai bareng-bareng. Kami juga akan meminta untuk bersedia kabel-kabel mereka diturunkan ke bawah tanah," jelas Widayat kepada Kompas.com, Rabu (27/11/2019).

Baca juga: Tiang dan Kabel Utilitas Semrawut di Jalan Pejuang Bekasi, Pemkot Klaim Upayakan Tiang Bersama

Widayat menjelaskan, pemasangan tiang bersama dan penanaman kabel di bawah tanah telah dilangsungkan sejak 2015. Ia fokus menyasar jalur-jalur arteri. Penanaman kabel optik di bawah tanah jadi prioritas, karena tidak mengganggu.

"Kami survei beberapa ruas jalan untuk proses itu kalau tidak memungkinkan untuk posisi underground, karena lahan tidak semuanya bisa, kami pakai tiang bersama," kata dia.

"Tapi kalau memungkinkan di bawah tanah kita akan tanam di bawah tanah, karena tidak akan mengganggu," Widayat menambahkan.

Widayat berujar, kesemrawutan itu disebabkan karena para penyedia jasa internet dan telekomunikasi itu memasang kabel dengan panjang yang sama. Akibatnya, mereka menanam tiang di titik yang sama.

Tak heran, di beberapa tempat, ada hingga belasan tiang menancap di satu titik yang sama, seperti di Jalan Pejuang, Medansatria di mana ada 13 tiang sekaligus.

Hingga saat ini, Widayat mengklaim sudah 2,4 kilometer kabel optik yang ditanam di bawah tanah. Pekerjaan itu dilakukan berbarengan dengan pembongkaran-revitalisasi trotoar di jalur-jalur arteri, seperti Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan KH Noer Ali, Jalan Chairil Anwar, dan Jalan Komsen Jatiasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com