Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Galian Tanah yang Dalam dan Besar di Kediaman Tersangka Pembobolan Rumah Kosong

Kompas.com - 04/12/2019, 16:46 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah tiga lantai milik R (36) tersangka pencurian 1.500 dollar AS, emas, dan logam mulia di sebuah rumah di kawasan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, disebut warga setempat terdapat galian tanah yang sangat dalam dan besar.

Rumah yang dijadikan tempat tinggal R bersama tiga anaknya itu berada di Jalan Gorda, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Pantauan Kompas.com di lokasi, meskipun memiliki tiga lantai, rumah itu tampak belum jadi atau masih dalam tahap pembangunan.

Bagian depan rumah masih berserakan sejumlah potongan kayu dan bambu. Separuh bagian depan rumah juga ditutup terpal biru besar. Di lantai tiga, terlihat masih belum beratap dan hanya terpancang sejumlah tiang tembok.

Adi, salah seorang tetangga dekat R mengatakan, pembangunan rumah tiga lantai itu sudah berlangsung lama tetapi tidak kunjung selesai. Rumah itu sudah beberapa kali dirombak, namun hingga kini tak kunjung jadi.

Baca juga: Ketika Tersangka Pembobolan Rumah Kosong di Jagakarsa Berkelit Saat Diinterogasi Polisi

"Berapa kali itu dirombak tapi tidak jadi-jadi. Kalau kita tanya, jawabnya kasar tidak enak gitu," kata Adi di lokasi, Kamis (5/12/2019).

Adi juga menyebut, di dalam rumah R terdapat galian tanah yang sangat besar dan dalam. Galian itu pun juga tidak jelas akan berupa apa.

"Kalau ada tukang pasti itu gali terus gali tanah. Kita tidak tahu itu buat apa, nanti berhenti, nanti ada lagi tukang, gali lagi, dalam banget itu seram," ujar Adi.

Dia mengungkapkan, selama bertetangga dengan R, R tidak pernah bersikap baik dengan para tetangganya. Dia kerap bermasalah dengan para tetangga.

Hal itu dibenarkan oleh tetangga R lainnya. R selalu berkata kasar ketika marah dan tidak bisa terusik sedikit pun.

Baca juga: Pembobol Rumah Kosong Mengaku Buang Uang Curian 1.500 Dollar AS ke Pasar Rebo

"Bisa dibilang hubungannya tidak baik dengan tetangga. Kita takut kalau ngomongin dia takut kedengeran nanti bisa ngamuk dia. Kalau marah itu sudah bawa senjata saja dia," ujar wanita yang tak mau disebut namanya itu.

Sebelumnya, R merupakan tersangka pembobolan rumah di kawasan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan pada Rabu (27/11/2019). Aksi R sempat terekam kamera CCTV rumah tersebut.

Dalam rekaman CCTV, R menerobos ke halaman rumah melalui gerbang depan dan mencoba masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang.

Saat masuk ke dalam rumah, R pun menggasak uang sebesar 1.500 dollar AS, logam mulia, emas serta perhiasan milik korban.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com