Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Pemecatan Dirut Garuda, Menhub Janji Lebih Selektif Pilih Direksi Maskapai

Kompas.com - 11/12/2019, 23:47 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ada hikmah yang bisa diambil dalam pemecatan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara.

Menurut dia, itu menunjukkan kualifikasi seorang pemimpin juga harus tercermin dari karakternya.

"Saya pikir kejadian itu (pemecatan) ada hikmahnya, bahwa kualifikasi seorang presdir, seorang direktur operasi itu harus punya karakter yang bagus," kata dia saat ditemui Kompas.com di Gedung Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (11/12/2019).

Budi mengatakan, dengan kejadian tersebut Kementerian Perhubungan akan lebih selektif untuk mengizinkan pengajuan dewan direksi operator maskapai penerbangan.

"Nah ini pelajaran bagi kita untuk melakukan suatu tes atau memberikan syarat bagi mereka yang akan jadi direksi dari airlines," jelas dia.

Baca juga: VP Awak Kabin Garuda Indonesia Laporkan Akun Twitter @digeeembok ke Polisi

Selain memiliki karakter yang bagus, Budi mengatakan dewan direksi maskapai penerbangan harus memiliki kompetensi dan rekam jejak yang baik.

Untuk mencegah terulang kembali kasus penyelundupan Harley Davidson, lanjut Budi, tiga hal tersebut harus diterapkan bukan hanya oleh Garuda Indonesia, melainkan seluruh maskapai yang beroperasi di Indonesia.

Sebagai bentuk pengawasan, Budi mengatakan, Kementerian Perhubungan khususnya Ditjen Perhubungan Udara akan menyeleksi dengan ketat dewan direksi yang diajukan untuk setiap maskapai.

Supaya kasus penyelundupan Harley Davidson oleh Garuda Indonesia tidak terulang lagi di maskapai lainnya.

Baca juga: Mengintip Para Pemilik Saham Garuda Indonesia

"Pengajuan dirut, direktur operasi dan teknis (termasuk maskapai swasta), kalau Ditjen Perhubungan Udara tidak boleh (tidak setuju) ya tidak bisa," pungkas dia.

Adapun, perusahaan penerbangan milik negara itu akhir-akhir ini tengah disorot karena Direktur Utamanya Ari Askhara tengah tersandung kasus dugaan penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Tak hanya Ari, empat direksinya pun ikut terseret dalam pusaran kasus itu.

Imbas dari kasus tersebut, Ari beserta Direktur Operasi Bambang Adi Surya, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto dan Direktur Human Capital Garuda Indonesia Heri Akhyar dicopot dari jabatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com