Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Runway 3 Akan Diresmikan, Warga Belum Terima Uang Ganti Rugi

Kompas.com - 16/12/2019, 15:32 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Warga Eks Rawajati yang terdampak pembebasan lahan untuk pembangunan runway 3 Bandara Soekarno-Hatta masih menuntut uang ganti rugi untuk segera dibayarkan.

Pantauan Kompas.com, puluhan warga terlihat berkumpul di depan gerbang Pengadilan Negeri Tangerang untuk menuntut PN Tangerang mencairkan segera uang konsinyasi dari PT Angkasa Pura II atas uang ganti kerugian masyarakat Rawajati.

Koordinator aksi Wawan Setiawan mengatakan, ada indikasi permainan deposito di dalam penundaan pencairan uang ganti rugi yang saat ini dipegang oleh PN Tangerang.

"Jangan-jangan uang kami didepositokan," kata dia saat ditemui Kompas.com di depan PN Tangerang, Senin (16/12/2019).

Untuk itu, Wawan mengatakan bahwa perwakilan warga meminta untuk dipertemukan dengan pihak PN Tangerang perihal uang ganti rugi dari Angkasa Pura II yang sudah dikonsinyasi ke PN Tangerang.

Baca juga: Warga Rawajati Gelar Aksi Tuntut Pembayaran Pembebasan Runway 3 Diselesaikan

Wawan juga mengancam akan melakukan aksi demonstrasi saat runway 3 diresmikan. Pasalnya, hingga saat ini menurut Wawan belum ada penjelasan kapan akan dicairkan dan di mana uang tersebut disimpan.

"Apakah di bank? Kalau di bank, apakah ada bunga?" kata dia.

Pasalnya, proses sengketa tanah runway 3 tersebut sudah berlangsung selama kurang lebih 4 tahun, sejak pembebasan lahan dilakukan pada 2016 lalu.

Adapun proyek runway 3 atau landasan pacu di Bandara Soekarno-Hatta sudah siap untuk dioperasikan.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta Muhammad Awaluddin menjelaskan, pembuatan runway 3 sudah rampung dan siap untuk digunakan pada periode Natal dan tahun baru 2020 nanti.

Saat ini prosesnya tinggal menunggu regulasi terlebih dahulu.

Baca juga: Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta Siap Digunakan, Tinggal Tunggu Diresmikan Jokowi

"Kami menunggu regulasi dan persetujuan dari otoritas Bandara," ujar dia saat ditemui Kompas.com di Gedung Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (12/11/2019).

Awaluddin menjelaskan, landasan pacu yang dikerjakan di awal 2018 tersebut kini sudah siap, setelah sebelumnya masih perlu penambahan panjang 500 meter dengan total panjang lintasan 3.000 meter.

Menanggapi kesiapan runway 3, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penggunaan masih harus menunggu peresmian dari Presiden Joko Widodo.

"Nanti saya usulkan ke Pak Presiden kapan diresmikan," ujar Budi di tempat yang sama.

Dalam waktu dekat, kata dia, Presiden Jokowi mungkin belum bisa meresmikan runway 3 yang akan membantu pergerakan pesawat pada saat arus puncak Natal dan Tahun Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com