Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 984 Kasus Narkoba di Jakbar, Salah Satunya Terbongkarnya Pabrik di Kalideres

Kompas.com - 30/12/2019, 20:19 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2019, Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat mengungkap 984 kasus narkoba.

Pengungkapan kasus itu mulai dari terbongkarnya pabrik narkoba sampai jaringan internasional Malaysia hingga peredaran narkoba di lingkungan pendidikan. 

Pengembangan kasus ini pun sampai ke luar wilayah Jakarta Barat karena sindikat narkoba ini saling terhubung. 

"Kami banyak tangkap di Jambi dan Lampung karena terkait erat dengan penyebaran wilayah Jakarta Barat. Karena kalau sampai Jakarta akan lebih susah lagi maka kami tangkap di hulu agar tidak menyebar," ucap Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi saat Rilis Akhir Tahun 2019 di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (30/12/2019). 

Dari ratusan kasus, ada 10 kasus yang menjadi sorotan.

Baca juga: Medina Zein Disebut Konsumsi Narkoba Jenis Amfetamin, Obat Apa Itu?

Pertama dan paling mengagetkan adalah pengungkapan pabrik narkoba di Kalideres, Jakarta Barat.

"Kemudian kami juga ungkap home industry atau pabrik sabu di Kalideres," kata Hengki.

Bukan hanya peredaran narkoba, Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat juga memutus rantai distribusi atau penyeludupan narkoba yang masuk ke Indonesia melalui jalur laut Sumatera.

Sebanyak 120 kilogram sabu dalam kontainer yang diselundupkan dalam karung arang berhasil diungkap di Bakauheni, Lampung.

Ada 30 kilogram sabu di Kabupaten Siak, Riau dan 23 kilogram sabu yang disimpan di bagasi mobil yang terparkir di sebuah mal di Jakarta Selatan.

Baca juga: Fakta Medina Zein, Pengusaha Klinik Kecantikan yang Positif Narkoba

Menurut Hengki, upaya ini sebagai bentuk mengagalkan peredaran narkoba jaringan internasional mulai dari jaringan asal Myanmar hingga jaringan narkoba asal Amerika Serikat.

"Untuk jaringan Amerika Serikat, Cina, Indonesia kami ungkap sabu seberat 28 kilogram yang dikemas dalam kemasan kopi. Sedangkan untuk jaringan Myanmar dengan barang bukti 30 kilogram sabu," papar Hengki.

Atas pengungkapan tersebut, Hengki mengatakan Polres Metro Jakarta Barat banyak mendapat apresiasi dan penghargaan.

Penghargaan itu di antaranya pemberian pin emas kepada 58 anggotanya, lalu penghargaan dari Drug Enforcement Administration (DEA) Amerika Serikat atas pengungkapan sabu asal AS.

"Kami peroleh penghargaan dari Amerika Serikat karena kita bisa ungkap modus pengiriman narkoba dengan pola baru. Selama ini dikirim Cina tapi ternyata produsen putar otak dan dikirim dari Amerika Serikat," ucap Hengki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com