Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangnya Perahu Bermesin jadi Kendala Evakuasi Warga Korban Banjir Tangerang

Kompas.com - 01/01/2020, 21:45 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Jumlah perahu bermesin yang digunakan untuk proses evakuasi warga korban banjir di perumahan Wisma Tajur, Ciledug, Tangerang dianggap kurang.

Sebab, jumlah perahu bermesin yang beroperasi hanya ada satu.

"Perahu mesin hanya ada satu. Itu dari Basarnas saja, sisanya perahu rafting dan fiber. Perahu mesin ini dibutuhkan untuk evakuasi warga yang rumahnya di blok ujung," ujar Aulia, Komandan tim Basarnas yang bertugas di Wisma Tajur.

Blok D, Blok E, dan Blok F jadi wilayah yang paling jauh di Wisma Tajur.

Baca juga: Banjir Landa Kota Tangerang, Dua Orang Dikabarkan Meninggal Dunia

Jarak yang jauh dari titik keberangkatan tim evakuasi jadi alasan mengapa dibutuhkan perahu bermesin.

"Karena hanya satu jadi evakuasi terhambat. Sekarang masih banyak sekali warga Blok D, E, F yang belum dievakuasi."

Selain itu, proses evakuasi juga terhambat sistem evakuasi yang tidak tepat sasaran. Menurut Aulia, timnya memprioritaskan untuk evakuasi warga lansia, bayi serta balita, dan ibu hamil.

Sistemnya, warga menulis sebuah daftar dengan blok rumah yang di dalamnya terdapat warga lansia, balita dan bayi, serta ibu hamil.

Baca juga: Ini Sejumlah Titik Banjir di Tangerang Selatan

Setelahnya, tim dengan perahu akan mendatangi rumah-rumah yang ada di daftar tersebut untuk dilakukan evakuasi.

"Tapi banyak yang dievakuasi malah yang nggak ada di daftar itu. Tadi selain kurang briefing dari saya, juga orang-orang kan pada panik kayaknya. Jadi mungkin teriak panik dan langsung dibawa sama perahu."

"Jadi yang harusnya dievakuasi sesuai list itu, malah nggak kebawa. Makanya tadi sudah banyak yang marah-marah," tutur Aulia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com