JAKARTA, KOMPAS.com - Selepas malam pergantian tahun 2020, DKI Jakarta langsung dirundung bencana. Banjir menggenangi lima wilayah administrasi Jakarta.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya curah hujan ekstrem yang menyebabkan terjadinya banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Berdasarkan hasil pemantauan BMKG di Landasan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma (Jakarta Timur), curah hujan mencapai 377 milimeter (mm).
Kemudian, dari hasil pengukuran di Taman Mini (Jakarta Pusat), curah hujan tercatat sebesar 335 mm.
Baca juga: Banjir Jakarta, Lebih dari 31.000 Warga Mengungsi
Angka ini merupakan curah hujan tertinggi yang menerpa Jakarta, dengan rekor sebelumnya ada pada tahun 2007 dengan catatan 340 mm per hari.
Akibat banjir sejumlah permukiman penduduk hingga ruas jalan terendam banjir mulai dari ketinggian 30 cm hingga ratusan sentimeter.
Jalan-jalan protokol Jakarta pun tak luput dari ancaman banjir.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di akun twitter @TMCPoldaMetro ada beberapa Jalan Protokol yang tak bisa dilewati karena banjir diantaranya Simpang Cempaka Mas, Jakarta Pusat, Jalan S Parman, tepatnya depan Kampus Universitas Trisakti, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan,Jalan Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur dan Jalan Gatot Subroto.
Tak hanya itu, sejumlah transportasi umum mulai dari Transjakarta, KRL, hingga penerbangan di bandara Halim Perdanakusuma juga terpaksa dibatalkan akibat rendaman banjir.
Selain menganggu aktivitas warga, korban jiwa juga berjatuhan akibat banjir ini. Berdasarkan catatan dari Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) sembilan orang meninggal dunia akibat banjir.
"Dari data yang berhasil dihimpun oleh BNPB dari berbagai sumber, menemukan ada 9 korban meninggal dunia karena bencana banjir dan tanah longsor," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB, Agus Wibowo.
Berikut ini adalah daftar 9 korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Jakarta dan sekitarnya:
1. M Ali (82), Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia).
2. Siti Hawa (72). Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia).
3. Willi Surahman, Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia).